Materi 13

1

A.  Pengertian Supervisi Pendidikan

Secara etimologi, supervisi berasal dari kata super dan visi, yang artinya melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas, yang dilakukan pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas dan kinerja bawahan. Secara istilah, dalam Carter Good’s Dictionary Education, supervisi adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainya untuk memperbaiki pengajaran. Termasuk di dalamnya adalah menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar, serta mengevaluasi pengajaran.

Dalam buku Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan mengutip keterangan dari Dictionary of Education Good Carter menjelaskan tentang pengertian supervisi, yaitu usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran.

Berbeda dengan penjelasan McNerney yang dikutip oleh buku Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, yang melihat bahwa supervise itu sebagai suatu prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

Sehingga dapat dirumuskan supervise tidak lain dari usaha member layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Kata kunci dari pemberi supervisi pada akhirnya ialah memberikan pelayanan dan bantuan.

B.     Tujuan Supervisi Pendidikan

Supervisi pendidikan mempunyai tujuan dan manfaat yang penting di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi sekolah lainya untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
  2. Agar guru dan pegawai administarasi lainnya berusaha melengkapi kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk dalam macam-macam media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik.
  3. Bersama-sama berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru demi kemajuan proses belajar dan mengajar yang baik.
  4. Membina kerjasama yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah. Misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, in-service, maupun training.