Pengembangan Media Pembelajaran

Site: LMS-SPADA INDONESIA
Course: Literasi dan Media Pembelajaran IT
Book: Pengembangan Media Pembelajaran
Printed by: Guest user
Date: Tuesday, 23 July 2024, 5:29 PM

Description

Sahabat mahasiswa, materi yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah Konsep Pengembangan Media Pembelajaran, Tujuan Pengembangan Media Pembelajaran, Model-Model Pengembangan Media Pembelajaran, dan Contoh Pengembangan Media Pembelajaran. Anda harus membaca secara detil materi ini agar memudahkan Anda dalam mempersiapkan diri dalam mengembangkan media pembelajaran yang ada.

1. Konsep Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran adalah proses merancang, mengembangkan, dan menyusun berbagai jenis media atau alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. Konsep pengembangan media pembelajaran mencakup beberapa prinsip dan tahapan yang harus dipertimbangkan agar media pembelajaran efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berikut adalah konsep-konsep penting dalam pengembangan media pembelajaran:

  1. Analisis Kebutuhan: Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran adalah mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran. Ini melibatkan pemahaman akan tujuan pembelajaran, audiens sasaran, kurikulum, serta masalah atau hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran.
  2. Perencanaan: Pada tahap ini, perancang media pembelajaran merencanakan tujuan, konten, struktur, dan pendekatan pengajaran yang akan digunakan. Ini mencakup pemilihan metode dan teknologi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  3. Desain: Proses desain melibatkan pembuatan rancangan visual dan interaktif dari media pembelajaran. Desainer harus mempertimbangkan tampilan, grafik, audio, dan elemen interaktif untuk memastikan media pembelajaran menarik dan mudah dimengerti oleh siswa.
  4. Pengembangan: Tahap ini adalah implementasi desain menjadi media pembelajaran yang sesungguhnya. Ini melibatkan pembuatan, produksi, dan pengujian media pembelajaran. Dalam tahap ini, media pembelajaran seharusnya mencakup semua elemen yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  5. Evaluasi: Setelah media pembelajaran selesai dikembangkan, evaluasi perlu dilakukan untuk memastikan efektivitasnya. Evaluasi dapat dilakukan melalui uji coba dengan siswa, survei, atau analisis hasil belajar. Hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan.
  6. Revisi: Berdasarkan hasil evaluasi, media pembelajaran dapat direvisi dan diperbaiki. Revisi ini dapat mencakup perubahan dalam konten, desain, atau interaksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas media pembelajaran.
  7. Implementasi: Setelah media pembelajaran terbukti efektif, ia dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Ini melibatkan pelatihan guru atau instruktur tentang cara menggunakan media pembelajaran dengan efektif.
  8. Penggunaan Berkelanjutan: Media pembelajaran yang dikembangkan harus dapat digunakan secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran. Ini dapat melibatkan pemeliharaan, pembaruan, dan penyesuaian media pembelajaran sesuai dengan perkembangan kurikulum dan teknologi.
  9. Evaluasi Terus-menerus: Penggunaan media pembelajaran perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa mereka masih relevan dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan memahami konsep-konsep ini, pengembang media pembelajaran dapat menciptakan alat pembelajaran yang efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum. Penggunaan media pembelajaran yang baik dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan membantu mereka mencapai pemahaman yang lebih baik tentang materi pembelajaran.

2. Tujuan Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran memiliki berbagai tujuan yang dapat membantu meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Tujuan utama dari pengembangan media pembelajaran adalah:

  1. Meningkatkan Pemahaman: Media pembelajaran dirancang untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan lebih baik. Ini dapat mencakup penyajian informasi secara visual, auditif, atau interaktif untuk membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik.
  2. Memfasilitasi Pembelajaran Aktif: Media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini bisa melibatkan tugas interaktif, simulasi, atau permainan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
  3. Memotivasi Siswa: Media pembelajaran yang menarik dan interaktif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Mereka dapat merasa lebih tertarik dan terlibat dalam materi pembelajaran.
  4. Menyediakan Pengalaman Praktis: Dalam beberapa kasus, media pembelajaran dapat memberikan pengalaman praktis yang sulit ditemui dalam pembelajaran tradisional. Misalnya, melalui simulasi komputer, siswa dapat mengalami eksperimen ilmiah atau situasi dunia nyata tanpa risiko fisik atau biaya yang tinggi.
  5. Menyediakan Ketersediaan Fleksibel: Media pembelajaran dapat diakses oleh siswa kapan saja dan di mana saja. Ini meningkatkan fleksibilitas pembelajaran, memungkinkan siswa belajar sesuai dengan jadwal dan tingkat kenyamanan mereka sendiri.
  6. Memudahkan Diferensiasi Instruksi: Media pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan guru untuk memberikan instruksi yang lebih diferensiasi dan menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat keterampilan siswa.
  7. Meningkatkan Retensi Informasi: Penggunaan elemen visual, audio, dan interaktif dalam media pembelajaran dapat meningkatkan retensi informasi. Siswa lebih mungkin mengingat informasi yang diajarkan melalui pengalaman yang kuat dan berkesan.
  8. Mengukur Kemajuan: Media pembelajaran sering dilengkapi dengan alat evaluasi yang dapat membantu guru atau instruktur mengukur kemajuan siswa. Ini dapat membantu dalam pemantauan perkembangan belajar siswa dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian tambahan.
  9. Mendukung Pembelajaran Mandiri: Media pembelajaran juga dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran mandiri dan penguasaan mandiri materi. Ini memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup.
  10. Meningkatkan Efisiensi Pembelajaran: Dengan memanfaatkan teknologi dan metode media pembelajaran yang canggih, pengembangan media pembelajaran dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran dengan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efisien dan efektif.

Tujuan pengembangan media pembelajaran dapat bervariasi tergantung pada konteks pembelajaran dan tujuan spesifik dari materi yang diajarkan. Namun, pada dasarnya, tujuan utama adalah meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

3. Model-Model Pengembangan Media Pembelajaran

Terdapat beberapa model pengembangan media pembelajaran yang telah dikembangkan untuk membantu para pengembang media dalam merancang dan mengembangkan alat pembelajaran yang efektif. Berikut ini adalah beberapa model pengembangan media pembelajaran yang populer:

A. Model ADDIE:

  1. Analysis (Analisis): Tahap pertama melibatkan analisis kebutuhan pembelajaran dan pemahaman mendalam tentang audiens sasaran dan tujuan pembelajaran.
  2. Design (Perancangan): Pada tahap ini, perancang media membuat desain instruksional dan merencanakan bagaimana media akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Development (Pengembangan): Tahap ini melibatkan produksi dan pengembangan sebenarnya dari media pembelajaran.
  4. Implementation (Implementasi): Media pembelajaran diterapkan dalam lingkungan pembelajaran.
  5. Evaluation (Evaluasi): Hasil belajar dievaluasi untuk menentukan efektivitas media pembelajaran, dan hasilnya digunakan untuk memperbaiki media jika perlu.

 

B.  Model ASSURE:

  1. Analyze Learners (Menganalisis Siswa): Memahami karakteristik dan kebutuhan siswa.
  2. State Objectives (Menyusun Tujuan): Merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik.
  3. Select Media, Materials, and Methods (Memilih Media, Materi, dan Metode): Memilih media pembelajaran, materi, dan metode yang sesuai untuk mencapai tujuan.
  4. Utilize Media and Materials (Memanfaatkan Media dan Materi): Mengembangkan materi pembelajaran dengan menggunakan media yang telah dipilih.
  5. Require Learner Participation (Mengharuskan Partisipasi Siswa): Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
  6. Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi): Melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran dan revisi jika diperlukan.

 

C. Model Dick and Carey:

  1. Identify Instructional Goals (Mengidentifikasi Tujuan Instruksional): Menentukan tujuan pembelajaran.
  2. Conduct Instructional Analysis (Melakukan Analisis Instruksional): Menganalisis materi pembelajaran dan kebutuhan siswa.
  3. Specify Objectives (Menentukan Tujuan): Merinci tujuan instruksional yang spesifik.
  4. Develop Assessment Instruments (Mengembangkan Instrumen Penilaian): Membuat alat penilaian untuk mengukur pencapaian tujuan.
  5. Design and Develop Instruction (Merancang dan Mengembangkan Instruksi): Merancang materi pembelajaran dan mengembangkan media.
  6. Implement Instruction (Mengimplementasikan Instruksi): Menyampaikan instruksi kepada siswa.
  7. Evaluate Instruction (Mengevaluasi Instruksi): Melakukan evaluasi instruksi dan revisi jika diperlukan.

 

D. Model Kemp: Model ini mirip dengan model ADDIE, tetapi menekankan pada peran desain instruksional yang kuat dalam pengembangan media pembelajaran.

E. Model SAM (Successive Approximation Model): Model ini menekankan iterasi dan revisi berulang dalam pengembangan media pembelajaran. Proses pengembangan tidak linier, dan revisi dilakukan sepanjang proses.

F. Model Morrison, Ross, dan Kemp (MRK): Model ini mencakup tiga tingkat perencanaan (mikro, meso, dan makro) yang memungkinkan perencang untuk memahami konteks lebih baik.

G. Model Rapid Prototyping: Model ini mengusulkan pendekatan yang lebih cepat untuk pengembangan media pembelajaran dengan fokus pada iterasi dan umpan balik siswa sejak awal.

Pemilihan model pengembangan media pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks, sumber daya, dan kebutuhan spesifik dari proyek pengembangan media. Setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pengembang media harus memilih model yang paling sesuai dengan tujuan dan kondisi mereka.

 

Sahabat Mahasiswa, Penjelasan selanjutnya tentang beberapa model pengembangan dapat dibaca pada book chapter kami yang berjudul NEW TECHNOLOGIES IN TEACHING AND LEARNING pada Bab 9. Perangkat Web dalam pembelajaran (Model Pengembangan Web dalam Pembelajaran) dari halaman 201-214.


4. Contoh Pengembangan Media Pembelajaran Model Borg and Gall