saya akan menjawab pertanyaan nomor 1,
Jika mengira dengan mengonsumsi vitamin sudah dapat menggantikan semua nutrisi yang diperlukan tubuh, hal itu tidak benar. tetap disarankan untuk memperoleh asupan vitamin dari mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
Bila kita sudah mengonsumsi beragam makanan bergizi secara teratur, kita mungkin sudah tidak perlu minum vitamin lagi. Kebanyakan orang mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya atau mencukupi kebutuhan nutrisi di dalam tubuh.
Minum Vitamin Harus Sesuai dengan Kebutuhan
Biasanya kategori orang yang paling membutuhkan vitamin adalah ibu yang sedang hamil atau menyusui, orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah di atas yang direkomendasikan sebagai aman, orang dengan gangguan kesehatan tertentu dan lansia.
1. Konsumsi Sesuai dengan Kebutuhan
Vitamin direkomendasikan untuk dikonsumsi ketika kebutuhan meningkat. Selain ibu hamil dan menyusui, dan lansia, orang yang sedang sakit atau dalam masa pemulihan juga perlu untuk minum vitamin.
Kebutuhan vitamin dan asupan gizi masing-masing orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin dan kondisi kesehatannya. Jika kamu berusia di bawah 19 tahun, mengidap penyakit tertentu atau sedang hamil/menyusui, sebaiknya bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin tertentu.
2. Tidak Harus Dikonsumsi Setiap Hari
Vitamin direkomendasikan untuk diminum ketika tubuh terasa kurang asupan, seperti ketika sedang sakit, saat aktivitas sedang banyak-banyaknya atau ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan karena pola makan yang tidak seimbang.
Mengonsumsi vitamin tambahan sesuai kebutuhan itu sangat penting. Sebab, beberapa jenis vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium dan vitamin C, adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk bekerja dengan baik.
3. Waktu Terbaik Minum Vitamin Berbeda-beda
Umumnya, vitamin paling baik diminum setelah makan. Vitamin C dan D jika diminum dengan menggunakan susu yang kaya kalsium maka meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh.
4. Jangan Diminum dengan Kopi
Sebaiknya jangan minum vitamin dengan menggunakan minuman berkafein. Kafein bisa menghambat penyerapan vitamin D. Kemudian, jika diminum bersamaan dengan vitamin yang mengandung zat besi, maka 80 persen kandungannya tidak akan terserap oleh tubuh.
5. Batasi Konsumsi Vitamin A, D, E, dan K
Jangan juga mengonsumsi vitamin dalam dosis yang terlalu tinggi–terutama vitamin A, D, E, dan K karena termasuk jenis vitamin yang larut dalam lemak. Ketika vitamin larut dalam lemak, ini dapat memicu penumpukan akibat konsumsi berlebihan sehingga menjadi racun dalam tubuh. Mengonsumsi vitamin secara berlebihan juga dapat mengganggu metabolisme dalam tubuh.
6. Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Vitamin
Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi suatu suplemen vitamin, baik atas anjuran dokter atau atas inisiatif sendiri, kamu perlu perlu memperhatikan hal-hal berikut sebelum membelinya:
Baca label pada kemasan dengan teliti. Perhatikan dosis penggunaan, kandungan bahan-bahannya, takaran sekali konsumsi, manfaat, efek samping, dan tanggal kedaluwarsa.
Pilih suplemen multivitamin dan mineral yang memenuhi 100 persen kebutuhan harian (daily value/DV) dibandingkan yang mengandung hanya 10 persen DV satu jenis vitamin dan 300 persen DV jenis vitamin lain.
Pastikan produk vitamin tersebut sudah terdaftar di dalam data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjamin mutu dan kualitasnya.
Perlu diketahui, mengonsumsi vitamin dalam dosis besar dapat berbahaya bagi kesehatan. Itulah sebabnya, kamu perlu mengetahui aturan minum vitamin yang baik dan direkomendasikan.