Dari hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Hubungan tinggi lubang dari permukaan air dengan kecepatan air keluar yaitu dilihat dari tekanan hidrostatis yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, ketinggian atau kedalaman zat cair, serta percepatan gravitasi. Dari hasil percobaan yang dilakukan, menunjukkan bahwa kekuatan pancaran air akan semakin besar jika letaknya semakin dalam dari permukaan air. Kekuatan pancaran air ditentukan oleh besarnya tekanan dalam air atau zat cair tersebut. Hal ini berarti semakin dalam suatu tempat dalam air dari permukaan maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
2. Hubungan tinggi lubang dari tanah dengan waktu yang diperlukan ketika air keluar yaitu semakin tinggi lubang dari tanah, maka akan semakin cepat pula air keluar. Hal ini karena Semakin besar kecepatan fluida maka semakin kecil tekananya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida maka semakin besar tekananya. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin jauh pancaran air yang dihasilkan. Semakin besar tekanan udara yang masuk maka semakin besar juga pancaran yang dihasilkannya. lubang yang posisinya paling rendah memiliki laju air yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dikarenakan pada posisi paling rendah, tekanan yang dialaminya lebih besar daripada posisi paling atas. Sehingga, dengan tekanan yang besar membuat aliran dari fluida mengalir lebih cepat.
3. Hubungan kecepatan dengan waktu yang diperlukan yaitu berbanding terbalik. Karena apabila waktu tempuh semakin lama, maka benda akan bergerak dengan kecepatan yang kecil (lambat), begitu pula sebaliknya jika waktu tempuh semakin singkat, maka benda akan bergerak kecepatan yang besar (cepat).