Diskusi Sesi Ke-4

MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

oleh ANA TRIANA WULANDARI -
Jumlah balasan: 4
  • pendekatan kontekstual yaitu gru mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa,seperti lingkungan sekitar, dan pengalaman sehari-hari. dengan itu siswa dapat belajar ungkapan dan kosa kata sehingga membuat siswa lebih mudah mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.pendekatan ini juga dapat mendorong siswa bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
  • pendekatan komunikatif yaitu berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi,siswa di ajak untuk berdialog,mendengarkan dan mengekspresikan ide ide atau gagasan secara lisan maupun secara tulisan,dengan ini siswa dapat menjadi lebih terbiasa berbicara dan menulis yang meningkatkan keterampilan berbicara siswa, serta dpaat mengajrkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain,mendengar, membaca, dan menulis.
  • pendekatan humanistik, yaitu berfokus pada kebutuhan emosional dan psikologi siswa. guru memebrikan dorongan dan dukungan kepada siswa agar siswa merasa di hargai. pendekatan ini dapat membuat siswa nyaman terhadap pengajaran kita sehingga membuat mereka dapat berekspresi dan berani berkomunikasi atau mengeluarkan ide tanpa rasa takut,dan membangun rasa kepercayaan diri siswa.
  • pendekatan integratif,yaitu menggabungkan berbagai aspek pembelajaran bhaa,antara lain, mendengar,berbicara,membaca dan menulis. dengan ini siswa dapat memperkuat keterampilan berbahasa melalui latiahan yang menyeluruh dan mendorong pemikiran kritis dan pemahaman antar di siplin yang lebih luas.
  • strategi pembelajaran berbasis proyek,yaitu guru meberikan tugas siswa yang berupa proyek,dengan membentuk kelompok antar para siswa yang memerlukan kolaborasi dan presentasi ,dengan ini siswa meningkatkan kemampuan menulis,berbicara,dan membaca serta kemampuan bekerja sama dan rasa tanggung jawab.
  • strategi pembelajaran kooperatif,yaitu guru membentuk kelompok yang terdiri dari para siswa, dengan adanya pendekatan ini siswa di ajak untuk berkomunikasi secara aktif dengan teman sekelompok,sehingga dapat mengembangkan keterampilan berbucara dan mendengar, dan membuat siswa memiliki rasa kerjasama dan saling membantu.
  • strategi pembelajaran berbasis masalah,yaitu guru memberikan tugas yang berkaitan pada masalah yang nyata dan siswa di suruh untuk memecahklannya atau menyelesaikannya. dalam hal ini mendorong siswa untuk mencari solusi,kemampuan membaca dan memahami informasi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan.
  • strategi refleksi,yaitu siswa di ajak merenungkan proses pembelajaran dan hasil yang telah mereka capai, strategi ini membantu siswa dalam memperkuat kemampuan bahasa siswa,serta meningkatkan kesadaran diri,kejujuran dan evaluasi diri.
  • strategi pembelajaran berbasis ceruita yaitu guru menyampaikan pembelajaran menggunakan cerita,baik cerita fisik maupun non-fisik. dengan ini siswa dapat belajar memahami kosakata,tata bahasa dan mengekspresikan ide melalui cerita serta siswa juga dapat belajar tentang nilai moral di dalam cerita tersebut.
Sebagai balasan ANA TRIANA WULANDARI

Re: MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

oleh AFIFAH AFRA AMATULLAH -
Hallo kak, jawabannya sangat membantu. Izin bertanya kak

Bagaimana penerapan pendekatan integratif dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat membantu siswa membangun keterampilan berpikir kritis dan analitis, terutama dalam menghubungkan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan pengembangan konsep abstrak dalam karya sastra?
Sebagai balasan AFIFAH AFRA AMATULLAH

Re: MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

oleh NUR HALIZSAH ANDINI -
Izin ya untuk menjawab pertanyaannya

Penerapan pendekatan integratif dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat membantu siswa membangun keterampilan berpikir kritis dan analitis dengan cara berikut:
Cara Penerapan Pendekatan Integratif
1. Menghubungkan keterampilan berbahasa:
-Mendengarkan: Ajak siswa mendengarkan cerita atau bacaan, kemudian diskusikan bersama tentang tema, karakter, dan plot. Misalnya, setelah mendengarkan cerita dongeng, tanyakan pendapat siswa tentang karakter dan kejadian dalam cerita.
-Berbicara: Selenggarakan diskusi kelas atau permainan peran di mana siswa harus berbicara tentang cerita yang telah dibaca atau didengarkan. Misalnya, siswa dapat berperan sebagai karakter dalam cerita dan menjelaskan tindakannya.
-Membaca: Gunakan buku cerita atau puisi untuk membaca bersama siswa dan identifikasi elemen-elemen seperti tema dan pesan moral. Ajak siswa membaca dengan keras dan mendiskusikan maknanya.
-Menulis: Minta siswa menulis cerita pendek atau esai tentang pengalaman mereka yang terinspirasi oleh bacaan. Misalnya, setelah membaca cerita tentang persahabatan, siswa dapat menulis tentang pengalaman mereka sendiri dengan teman.

2. Pengembangan Konsep Abstrak:
-Analisis Karakter dan Tema: Diskusikan sifat-sifat karakter dan tema utama dari bacaan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak seperti kebaikan, keberanian, atau persahabatan. Misalnya, ajak siswa membandingkan karakter dalam cerita untuk memahami perbedaan dan persamaan.
-Kegiatan Kreatif: Gunakan kegiatan seperti menggambar atau membuat poster yang menggambarkan tema atau karakter dari bacaan. Ini membantu siswa menyampaikan pemahaman mereka tentang konsep-konsep abstrak dengan cara visual.

Contoh Kegiatan Integratif
-Proyek Cerita: Siswa membaca atau mendengarkan cerita, mendiskusikannya dalam kelompok, dan kemudian menulis atau menggambar tentang bagian favorit mereka dari cerita tersebut. Misalnya, setelah membaca cerita rakyat, siswa dapat membuat poster yang menggambarkan karakter dan pesan moral cerita.
-Peta Konsep: Buat peta konsep sederhana bersama siswa untuk menghubungkan elemen-elemen dari cerita, seperti karakter, peristiwa, dan tema. Ini membantu siswa melihat bagaimana bagian-bagian cerita saling terkait.
-Peran dan Drama: Adakan permainan peran atau drama kecil di mana siswa berperan sebagai karakter dalam cerita yang mereka baca. Diskusikan motivasi dan perasaan karakter untuk membantu siswa memahami lebih dalam tentang karakter dan tema.

Indikator Keberhasilan
-Pemahaman Cerita: Siswa dapat menjelaskan tema, karakter, dan plot dari bacaan dengan jelas.
-Kreativitas dan Ekspresi: Siswa menunjukkan kreativitas dalam menggambar atau menulis tentang cerita, dan dapat mengaitkan pengalaman pribadi dengan bacaan.
-Keterlibatan Diskusi: Siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas, memberikan ide dan argumen tentang cerita yang dibaca atau didengarkan.

Dengan menggunakan pendekatan integratif, siswa SD/MI dapat menghubungkan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dalam konteks pembelajaran bahasa dan sastra, yang pada gilirannya mendukung perkembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis mereka.

Terima kasih.
Sebagai balasan NUR HALIZSAH ANDINI

Re: MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

oleh JUMIYATI JUMIYATI -
Halo kak, ijin menanggapi jawabannya ya.

Bagaimana penggunaan peta konsep dapat membantu siswa memahami keterkaitan elemen-elemen dalam cerita?

Terimakasih🙏
Sebagai balasan JUMIYATI JUMIYATI

Re: MENJAWAB PERTANYAAN SESI 4

oleh NUR HALIZSAH ANDINI -
halooo izin ya untuk menjawab pertanyaannya

Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran cerita sangat efektif untuk membantu siswa memahami keterkaitan antara elemen-elemen cerita. Berikut adalah beberapa cara bagaimana peta konsep dapat membantu siswa:
1. Visualisasi Keterkaitan
Membantu Siswa Melihat Hubungan: Peta konsep memungkinkan siswa untuk melihat hubungan langsung antara karakter, peristiwa, dan tema dalam cerita. Misalnya, mereka dapat melihat bagaimana tindakan satu karakter memengaruhi peristiwa tertentu, atau bagaimana tema cerita diwakili oleh berbagai karakter dan kejadian.
2. Organisasi Informasi
Strukturisasi Cerita: Dengan mengorganisasikan elemen-elemen cerita secara hierarkis, siswa dapat lebih mudah memahami urutan kejadian dan pentingnya setiap elemen dalam membangun keseluruhan cerita. Hal ini membantu siswa dalam mengingat dan menceritakan kembali cerita dengan urutan yang benar.
3. Pengembangan Pemahaman Mendalam
Analisis yang Lebih Mendalam: Siswa diajak untuk tidak hanya mengidentifikasi elemen-elemen cerita tetapi juga menganalisis bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi. Ini membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan kritis terhadap cerita.
4. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif: Saat siswa bekerja bersama untuk membuat peta konsep, mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Diskusi yang terjadi selama pembuatan peta konsep mendorong siswa untuk mengartikulasikan pemahaman mereka dan belajar dari satu sama lain.
5. Mendukung Berbagai Gaya Belajar
Gaya Belajar Visual: Peta konsep sangat cocok untuk siswa dengan gaya belajar visual karena memberikan gambaran yang konkret tentang struktur cerita, sehingga memudahkan mereka untuk memahami dan mengingat informasi.

Dengan demikian, peta konsep bukan hanya alat untuk menyusun informasi, tetapi juga sarana yang kuat untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis pada siswa.

Terima kasih.