Penerapan pendekatan kontekstual, komunikatif, humanistik, dan integratif serta strategi pembelajaran berbasis proyek, kooperati, berbasis masalah, reflektif, dan berbasis cerita dapat mendukung pembelajaran dengan cara:
1. Pendekatan Kontekstual: Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman sehari-hari siswa, misalnya melalui dialog tentang kebiasaan sehari-hari. Kita juga dapat menerapkan bahasa dalam konteks nyata, seperti berkunjung ke tempat umum dan berinteraksi dengan masyarakat.
2. Pendekatan Komunikatif: Mengutamakan percakapan dan diskusi dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan. Kita juga dapat menggunakan metode bermain peran untuk mendorong siswa berkomunikasi dengan percaya diri.
3. Pendekatan Humanistik: Membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Menghargai pendapat siswa, sehingga mereka merasa diterima dan termotivasi untuk belajar.
4. Pendekatan Integratif: Pengintegrasian mata pelajaran yaitu dengan menghubungkan pembelajaran bahasa dengan pelajaran lain, seperti seni atau sains, sehingga siswa melihat keterkaitan antar disiplin.
Strategi Pembelajaran
1. Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek, seperti membuat poster atau presentasi, yang melatih keterampilan berbahasa dan kolaborasi.
2. Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dan berbagi ide, yang memperkuat keterampilan sosial dan bahasa.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah: Menghadapi situasi nyata yang memerlukan pemecahan masalah, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan menggunakan bahasa dalam konteks yang relevan.
4. Pembelajaran Reflektif: Siswa menulis tentang pengalaman belajar mereka, yang membantu mereka merenungkan proses dan perkembangan bahasa serta karakter.
5. Pembelajaran Berbasis Cerita: Menggunakan cerita untuk menarik minat siswa, kemudian mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut.
Adapun dampak terhadap keterampilan berbahasa dan karakter yaitu menjadikan siswa lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan, melalui berbagai interaksi dan praktik yang relevan. Nilai-nilai seperti kerjasama, tanggung jawab, dan empati dapat ditanamkan melalui interaksi sosial dalam berbagai kegiatan pembelajaran.