1. Melalui bercerita, siswa dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan dan berbicara. Siswa dapat diajak untuk menceritakan pengalaman atau cerita fiksi yang mereka buat sendiri, yang juga dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, dan empati.
2. Teknik bermain peran, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dalam konteks yang berbeda. Dengan berperan sebagai tokoh dalam cerita atau situasi tertentu, siswa belajar mengembangkan imajinasi, empati, dan pemahaman terhadap sudut pandang orang lain.
3. Diskusi kelompok, mendorong siswa untuk berbagi pendapat dan belajar dari teman sekelas. Dalam konteks sastra, diskusi tentang tema, karakter, atau nilai dalam cerita dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral, seperti toleransi dan kerja sama.
4. Menulis jurnal membantu siswa untuk merefleksikan pengalaman dan perasaan mereka. Dengan menulis tentang cerita yang dibaca atau pengalaman sehari-hari, siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis sekaligus mengenali dan mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran dan rasa syukur.
5. Aktivitas tanya jawab merangsang rasa ingin tahu siswa dan mendorong mereka untuk berpikir kritis. Pertanyaan yang diajukan dapat terkait dengan tema sastra atau nilai-nilai karakter, sehingga siswa dapat mengeksplorasi ide dan memahami implikasi moral dari cerita.