Selamat siang Luna,
Membangun narasi sentral berdasarkan tema utama dalam penceritaan transmedia memerlukan pendekatan kohesif terhadap penceritaan di berbagai platform, yang masing-masing menawarkan perspektif atau pengalaman unik terkait tema utama. Tujuannya tidak lain untuk memperkaya semesta cerita dengan tetap mempertahankan konsistensi dengan tema utama. Juga memastikan setiap media memberikan nilai tambah pada keseluruhan narasi.
Untuk itu identifikasi tema utama adalah langkah awalnya. Tema ini dapat berupa konsep seperti kepahlawanan atau cinta vs. kekuasaan. Tema harus beresonansi di setiap platform yang digunakan dalam proyek transmedia dan menjadi panduan alur naratif, pengembangan karakter, dan keterlibatan audiens.
Misalnya dalam serial Star Wars, tema utama trilogi asli berkisar pada pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, khususnya bagaimana kekuasaan (the Force) dapat merusak atau menyelamatkan, dan bagaimana pilihan pribadi menentukan takdir.
Narasi sentral kemudian dibangun berlandaskan tema utama sebagai jangkar/patokan penceritaan transmedia, yang disampaikan melalui satu media utama (seperti film, novel, atau permainan).
Contohnya dalam The Matrix, cerita sentral berpusat pada sosok Neo yang menemukan hakikat sejati dari realitas hidup. Narasi tersebut dikembangkan dari tema utama yakni persepsi vs. realitas. Kemudian film layar lebar dipilih sebagai sumber narasi utama.
Dalam pengembangan penceritaan transmedia berikutnya kreator dapat merancang narasi khusus untuk beragam platform. Setiap platform (TV, komik, media sosial, web, game, dll.) harus mengeksplorasi berbagai aspek dari tema utama, dengan menyediakan dimensi atau perspektif baru tanpa menceritakan kembali kisah yang sama. Caranya adalah dengan menentukan media mana yang paling baik menyampaikan aspek tertentu dari tema tersebut. Misalnya, sebuah film dapat menangani plot utama, sementara novel grafis dapat mengeksplorasi latar belakang karakter atau misi sampingan yang memperkaya narasi inti.
Untuk itu identifikasi tema utama adalah langkah awalnya. Tema ini dapat berupa konsep seperti kepahlawanan atau cinta vs. kekuasaan. Tema harus beresonansi di setiap platform yang digunakan dalam proyek transmedia dan menjadi panduan alur naratif, pengembangan karakter, dan keterlibatan audiens.
Misalnya dalam serial Star Wars, tema utama trilogi asli berkisar pada pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, khususnya bagaimana kekuasaan (the Force) dapat merusak atau menyelamatkan, dan bagaimana pilihan pribadi menentukan takdir.
Narasi sentral kemudian dibangun berlandaskan tema utama sebagai jangkar/patokan penceritaan transmedia, yang disampaikan melalui satu media utama (seperti film, novel, atau permainan).
Contohnya dalam The Matrix, cerita sentral berpusat pada sosok Neo yang menemukan hakikat sejati dari realitas hidup. Narasi tersebut dikembangkan dari tema utama yakni persepsi vs. realitas. Kemudian film layar lebar dipilih sebagai sumber narasi utama.
Dalam pengembangan penceritaan transmedia berikutnya kreator dapat merancang narasi khusus untuk beragam platform. Setiap platform (TV, komik, media sosial, web, game, dll.) harus mengeksplorasi berbagai aspek dari tema utama, dengan menyediakan dimensi atau perspektif baru tanpa menceritakan kembali kisah yang sama. Caranya adalah dengan menentukan media mana yang paling baik menyampaikan aspek tertentu dari tema tersebut. Misalnya, sebuah film dapat menangani plot utama, sementara novel grafis dapat mengeksplorasi latar belakang karakter atau misi sampingan yang memperkaya narasi inti.
Sebagai contoh dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), film-film MCU mengusung alur cerita utama, sementara platform lain seperti serial TV (Agents of S.H.I.E.L.D., WandaVision) dan komik ditujukan untuk memperluas cerita sampingan dan karakter minor, dengan tetap mempertahankan tema utama yakni kepahlawanan, tanggung jawab, dan pengorbanan. Semoga menjawab ya.