Selamat siang Zalshabila,
Untuk memastikan pengukuran resonansi emosi pada audiens yang komprehensif maka bisa menggabungkan keduanya. Melibatkan penilaian audience saat story testing juga paska pengalaman mengkonsumsi cerita. Metode pengumpulan data dapat memadukan metode kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara, FGD).
Survey dengan kuesioner dapat digunakan untuk menanyakan bagaimana perasaan mereka selama momen-momen penting dalam cerita dengan cara menilai reaksi emosional memakai skala (misalnya, 1-10) untuk emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, kemarahan, atau kegembiraan.
Focus group discussion dapat ditujukan untuk pertanyaan terbuka tentang perjalanan emosional audiens melalui cerita, sehingga kreator dapat menyelami momen-momen tertentu yang berkesan atau tidak berkesan secara emosional.
Jika menggunakan eksperimen bisa dilakukan monitor denyut jantung untuk mengukur respons emosional yang menyebabkan perubahan pada denyut jantung di momen-momen kegembiraan, ketegangan, atau ketenangan dalam cerita. Juga analisis ekspresi Wajah dengan menggunakan perangkat lunak atau observasi manual. Tujuannya untuk melacak bagaimana ekspresi wajah berubah pada titik-titik penting dalam cerita, sebagai umpan balik real time berupa reaksi emosional.
Monitoring media sosial. Ditujukan untuk memantau dan menganalisis bahasa emosional dalam komentar dan reaksi dapat memberikan wawasan tentang bagaimana cerita tersebut diterima oleh publik. Metrik keterlibatan cerita daring, dapat digunakan untuk mengukur keterlibatan audiens melalui like, share, dan waktu yang dihabiskan untuk terlibat dengan konten. Keterlibatan yang tinggi sering kali berkorelasi dengan resonansi emosional yang kuat, terutama saat audiens berbagi atau mengomentari aspek emosional cerita.
Refleksi pasca pengalaman mengkonsumsi cerita, dilakukan setelah jeda waktu tertentu dengan meminta umpan balik (misalnya, sehari atau seminggu kemudian). Dampak emosional jangka panjang dapat terlihat jika cerita meninggalkan kesan yang bertahan lama, yang sangat penting untuk resonansi emosional. Semoga menjawab ya>
Untuk memastikan pengukuran resonansi emosi pada audiens yang komprehensif maka bisa menggabungkan keduanya. Melibatkan penilaian audience saat story testing juga paska pengalaman mengkonsumsi cerita. Metode pengumpulan data dapat memadukan metode kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara, FGD).
Survey dengan kuesioner dapat digunakan untuk menanyakan bagaimana perasaan mereka selama momen-momen penting dalam cerita dengan cara menilai reaksi emosional memakai skala (misalnya, 1-10) untuk emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, kemarahan, atau kegembiraan.
Focus group discussion dapat ditujukan untuk pertanyaan terbuka tentang perjalanan emosional audiens melalui cerita, sehingga kreator dapat menyelami momen-momen tertentu yang berkesan atau tidak berkesan secara emosional.
Jika menggunakan eksperimen bisa dilakukan monitor denyut jantung untuk mengukur respons emosional yang menyebabkan perubahan pada denyut jantung di momen-momen kegembiraan, ketegangan, atau ketenangan dalam cerita. Juga analisis ekspresi Wajah dengan menggunakan perangkat lunak atau observasi manual. Tujuannya untuk melacak bagaimana ekspresi wajah berubah pada titik-titik penting dalam cerita, sebagai umpan balik real time berupa reaksi emosional.
Monitoring media sosial. Ditujukan untuk memantau dan menganalisis bahasa emosional dalam komentar dan reaksi dapat memberikan wawasan tentang bagaimana cerita tersebut diterima oleh publik. Metrik keterlibatan cerita daring, dapat digunakan untuk mengukur keterlibatan audiens melalui like, share, dan waktu yang dihabiskan untuk terlibat dengan konten. Keterlibatan yang tinggi sering kali berkorelasi dengan resonansi emosional yang kuat, terutama saat audiens berbagi atau mengomentari aspek emosional cerita.
Refleksi pasca pengalaman mengkonsumsi cerita, dilakukan setelah jeda waktu tertentu dengan meminta umpan balik (misalnya, sehari atau seminggu kemudian). Dampak emosional jangka panjang dapat terlihat jika cerita meninggalkan kesan yang bertahan lama, yang sangat penting untuk resonansi emosional. Semoga menjawab ya>