Menurut Pendapat saya Untuk menghadapi peningkatan radikalisme dan ekstremisme, nasionalisme berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nasionalisme yang sehat menekankan cinta terhadap tanah air dan kemanusiaan, bukan hanya loyalitas sempit terhadap kelompok tertentu. Berikut beberapa pendekatan yang bisa digunakan nasionalisme untuk menghadapi ancaman radikalisme dan ekstremisme:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila: Menguatkan pendidikan Pancasila di semua tingkat pendidikan bisa mencegah ideologi radikal masuk ke dalam masyarakat. Pancasila sebagai ideologi negara mengajarkan toleransi, kemanusiaan, dan persatuan yang bisa menjadi benteng kuat melawan radikalisme. Misalnya, program Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang sudah diterapkan kembali bertujuan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
2. Penguatan Identitas Kebangsaan yang Inklusif: Mengedepankan identitas kebangsaan yang inklusif akan membuat setiap individu, terlepas dari latar belakang agama atau etnis, merasa bagian dari bangsa. Pemerintah dapat menggalakkan program-program kebudayaan yang mempromosikan keberagaman, seperti Festival Nasional Seni dan Budaya yang mempertemukan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
3. Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Tegas: Menghadapi penyebaran ideologi radikal, penegakan hukum yang tegas namun tetap menghormati HAM diperlukan. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan, seperti revisi UU Terorisme yang memperkuat upaya penindakan terhadap kelompok radikal yang membahayakan keamanan negara.
Sebagai contoh konkret, di Indonesia sudah ada kerja sama antara pemerintah, ulama, dan tokoh masyarakat dalam membentuk Moderasi Beragama, yang menekankan pentingnya sikap moderat dalam beragama untuk mencegah ekstremisme.
Referensi:
- Arifianto, A. R. (2020). Islamic moderation in Indonesia: A reformist Muslim movement. Asian Studies Review.
- UU No. 5 Tahun 2018 Tentang Tindak Pidana Terorisme.