Penggunaan media pembelajaran yang berbeda dalam mendukung pembelajaran bahasa dan sastra berbasis karakter di SD/MI memiliki beberapa manfaat utama, yaitu:
1. Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar: Media pembelajaran yang menarik seperti cerita bergambar, poster, atau flashcard mampu memicu rasa ingin tahu dan keterlibatan siswa. Ini membantu meningkatkan motivasi mereka untuk belajar bahasa dan sastra dengan lebih mendalam.
2. Mendorong Pemahaman yang Lebih Mendalam: Media visual seperti poster atau flashcard dapat membantu siswa mengasosiasikan konsep abstrak dengan gambar nyata. Hal ini memudahkan pemahaman terutama pada nilai-nilai karakter yang terkandung dalam cerita sastra.
3. Memfasilitasi Beragam Gaya Belajar: Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda (visual, auditori, kinestetik). Dengan menggunakan berbagai media (misalnya, buku cerita bergambar untuk gaya visual, audio story untuk gaya auditori), guru dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, memastikan mereka lebih mudah menyerap materi.
4. Memperkaya Pengalaman Belajar: Dengan berbagai jenis media, siswa dapat belajar bahasa dan sastra melalui pengalaman yang lebih variatif dan kontekstual, yang pada akhirnya dapat memperkuat nilai-nilai karakter. Misalnya, cerita rakyat yang disampaikan melalui media bergambar dapat lebih efektif menyampaikan pesan moral.
5. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Media seperti teka-teki bergambar atau kartu cerita mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah, menganalisis karakter, serta memahami konflik dan resolusi dalam cerita.
Agar media pembelajaran tersebut berinteraksi secara efektif dalam proses belajar mengajar:
1. Integrasi dengan Tujuan Pembelajaran: Media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, misalnya memperkuat nilai karakter tertentu dalam cerita sastra. Guru perlu memilih media yang relevan dengan pesan moral yang diajarkan.
2. Penyusunan Skenario Pembelajaran: Media yang digunakan harus diintegrasikan dengan langkah-langkah pembelajaran. Guru perlu merancang aktivitas pembelajaran yang menggabungkan penggunaan media dengan diskusi, latihan, atau refleksi tentang karakter.
3. Penggunaan Berulang dan Konsisten: Penggunaan media tidak hanya sekali pakai, tetapi bisa digunakan berulang untuk memperkuat pemahaman dan penanaman karakter. Misalnya, sebuah cerita bergambar bisa dipakai untuk berbagai kegiatan, seperti diskusi kelompok, tugas individu, dan kegiatan pengayaan.
4. Keterlibatan Siswa Secara Aktif: Media yang interaktif, seperti flashcards atau aplikasi pembelajaran digital, memungkinkan siswa untuk lebih terlibat secara langsung dalam pembelajaran, seperti membuat alur cerita sendiri atau menyusun dialog berdasarkan karakter dalam cerita.
Dengan demikian, media pembelajaran yang beragam dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan, mendalam, dan bermakna bagi siswa, terutama dalam konteks pendidikan karakter berbasis bahasa dan sastra.