Forum Diskusi Pertemuan 4

Diskusi Pertemuan 4

Diskusi Pertemuan 4

by RIZKY RAMADHANI PUTRI BRANDO -
Number of replies: 1

Bagaimana cara mengembangkan resonansi emosional yang baik di dalam cerita? Apakah ada hal tertentu yang dapat diperhatikan?

In reply to RIZKY RAMADHANI PUTRI BRANDO

Re: Diskusi Pertemuan 4

by ISTI PURWI TYAS UTAMI -
Selamat siang Rizky,
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan narasi dengan resonansi emosional ketika kita mulai membangun narasi,

Pertama-tama adalah, pengembangan karakter yang kuat dan konsisten. Setiap karakter memiliki tujuan, sejarah asal-usul, kekuatan, kelemahan serta sisi yang membangun empati terhadap tokoh. Kemudian setiap karakter yang ada ditampilkan secara konsisten di berbagai platform penceritaan. Jika anda mengetahui kisah Luke Skywalker di Starwars, Ia dikisahkan sebagai seorang anak petani menjadi seorang ahli Jedi. Latar belakang ini kuat secara emosional karena menyentuh tema universal tentang identitas, penemuan jati diri, dan perjuangan menghadapi takdir seseorang. Perjalanan kisahyang emosional ini pun secara konsisten meluas dari film, buku, hingga serial animasi.

Kedua, menciptakan struktur narasi yang berlapis.
Setiap platform harus mengeksplorasi lapisan yang berbeda dari tema emosional utama (cinta, kehilangan, harapan, pengkhianatan, dll.) dari cerita. Misalnya, sebuah buku dapat mengeksplorasi gejolak batin sang tokoh utama, sementara video game berfokus pada tindakan yang diambil, yang dipengaruhi oleh perjuangan emosional tersebut.
Ketika bagian-bagian cerita tersebar di sejumlah platform, setiap bagian harus memperdalam atau memperluas perjalanan emosional yang diperkenalkan di tempat lain. Ini memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan memungkinkan berbagai media untuk menyentuh sisi emosional tertentu.
Sebagai contoh dalam serial Starwars, karakter dalam film seperti Leia, Han Solo, dan Luke Skywalker memiliki eksplorasi karakter yang lebih mendalam justru di dalam buku dan komik, yang memungkinkan penggemar untuk terhubung secara emosional dengan karakter tersebut dengan cara yang mungkin tidak sempat ditampilkan dalam film. Misalnya, dalam novel yang berfokus pada sosok Leia Organa, kisah mengeksplorasi perjuangan dan emosi politiknya saat ia menghadapi kenyataan bahwa Darth Vader (tokoh antagonis cerita)adalah ayahnya, sehingga memberikan kedalaman emosional yang lebih dalam pada karakternya.

Ketiga, teknik penceritaan berbasis empati, dengan mengangkat isu-isu di dunia nyata atau pengalaman emosional universal (identitas, hubungan, tantangan sosial) sehingga membantu audiens merasa dilihat dan dipahami, bahkan menumbuhkan hubungan emosional yang lebih kuat.
Selain itu penting untuk menyajikan karakter atau situasi yang menunjukkan kerentanan atau kesulitan yang sering kali membangkitkan empati. Penceritaan transmedia dapat menampilkan aspek kerentanan ini di berbagai platform. Misalnya di satu platform mengungkap perjuangan eksternal/kehidupan riil dari karakter, sementara platform lain menggali ketakutan internal/pergolakan batin mereka. Semoga menjawab ya.