Materi Singkat Nata de Corn dan Azetobacter xylinum:
Nata de corn merupakan olahan dari limbah kulit jagung dan difermentasi dengan bantuan Azetobacter xylinum. Azetobacter xylinum berperan penting dalam proses pembuatan nata de corn, bakteri ini menghasilkan selulosa yang membentuk lapisan gel atau film di permukaan cairan fermentasi, memberikan tekstur kenyal yang khas pada nata de corn.
Solusi masalah limbah kulit jagung:
Dengan mengolah limbah kulit jagung menjadi nata de corn, tidak hanya mengurangi masalah limbah di Kota Kupang, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Selain itu, produk nata de corn dapat menjadi alternatif makanan yang sehat dan menarik untuk dikonsumsi.
Solusi untuk mengatasi masalah Hasanah dan kawan-kawan:
1. Pengukuran dan Penimbangan yang Akurat: Gunakan timbangan untuk menimbang kulit jagung dan alat pengukur volume untuk air. Pastikan mengikuti perbandingan bahan dasar dan air yang disarankan (1:2) agar hasil fermentasi optimal.
2. Sterilisasi Alat dan Bahan: Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Nata de Corn disterilkan dengan baik sebelum digunakan. Ini dapat dilakukan dengan merebus, mengalirkan air panas, atau menggunakan larutan antiseptik
Kesimpulan
Penggunaan perbandingan jagung dan air 100 gr: 200 ml, bersama dengan komponen lain, berhasil menghasilkan nata de coco dengan baik. Suhu 31°C dan pH 4.2 sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme penghasil nata. Hasil nata memiliki tekstur yang baik dan dapat dijadikan bahan makanan atau dessert yang menarik.
Hasil Observasi:
Setelah di fermentasi selama 10-14 hari penampilan fisik Nata de Corn yaitu berupa warnanya berubah menjadi warna putih, ini membuktikan Nata telah berkembang baik dengan tekstur yang baik.