Integrasi nilai-nilai karakter dalam kegiatan membaca, menulis, dan sastra dapat memperkaya keterampilan berbahasa siswa di SD/MI dengan beberapa cara, yaitu:
1. Meningkatkan Pemahaman Bacaan: Membaca cerita atau teks yang mengandung nilai-nilai karakter membantu siswa memahami pesan moral dan makna di balik setiap teks. Ini memperkaya kemampuan membaca mereka karena mereka tidak hanya memahami isi secara literal, tetapi juga memahami konteks moral dan etis yang lebih mendalam.
2. Mendorong Keterampilan Menulis Reflektif: Dalam menulis, siswa dapat diminta untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, empati, dan kerja sama. Melalui latihan ini, mereka belajar menulis dengan refleksi yang lebih dalam dan menghasilkan tulisan yang bermakna, meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis secara lebih kreatif dan analitis.
3. Memperkaya Kosakata dan Struktur Kalimat: Membaca karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai karakter memperkenalkan siswa pada ragam kosakata dan struktur bahasa yang lebih bervariasi. Hal ini memperkaya keterampilan bahasa mereka, baik dalam menulis maupun berbicara, karena mereka terpapar pada bahasa yang lebih kaya dan beragam.
4. Membangun Komunikasi yang Beretika: Diskusi tentang nilai-nilai karakter dalam bacaan mendorong siswa untuk berkomunikasi dengan cara yang sopan, penuh hormat, dan etis. Mereka belajar bagaimana menyampaikan pendapat dengan baik, mendengarkan orang lain, dan membangun dialog yang produktif, memperkuat keterampilan berbicara mereka.
5. Mengembangkan Empati dan Pemahaman Sosial: Sastra sering kali memaparkan siswa pada berbagai situasi moral dan perspektif yang berbeda. Hal ini mengajarkan mereka untuk berempati dan memahami pandangan hidup orang lain, yang pada akhirnya memperkaya keterampilan berbahasa dengan menumbuhkan kepekaan sosial dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
6. Menumbuhkan Kreativitas dalam Ekspresi Bahasa: Karya sastra memberikan contoh bagaimana ide-ide moral dan nilai-nilai dapat disampaikan dengan cara yang kreatif. Siswa terinspirasi untuk menggunakan bahasa dengan lebih imajinatif dan inovatif dalam menulis maupun berbicara, meningkatkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara efektif.
Dengan demikian, integrasi nilai-nilai karakter dalam kegiatan membaca, menulis, dan sastra tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis berbahasa siswa, tetapi juga membentuk karakter mereka, menjadikan mereka lebih kritis, reflektif, dan beretika dalam menggunakan bahasa.