Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. Compliance Testing: Auditor memeriksa apakah prosedur pengendalian internal perusahaan sudah diikuti dengan benar, seperti memastikan bahwa semua transaksi keuangan telah disetujui oleh manajer sesuai kebijakan perusahaan.
2.Substantive Testing: Auditor memverifikasi saldo akun kas dengan membandingkan catatan bank perusahaan dengan laporan mutasi rekening untuk memastikan bahwa saldo yang tercatat adalah akurat dan lengkap.
Compliance Testing fokus pada kepatuhan terhadap prosedur, sedangkan Substantive Testing fokus pada validitas angka atau transaksi yang sebenarnya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
untuk memastikan bahwa siswa mengikuti aturan mengenai absensi yang ditentukan oleh sekolah. Misalnya, siswa harus scan QR code yang diberikan untuk mencatat kehadirannya masing-masing. Sekolah menetapkan bahwa scan hanya boleh dilakukan sebelum jam pembelajaran dimulai.
Hal ini bertujuan untuk memastikan semua siswa mengikuti cara absen yang benar, agar tidak ada yang bolos tanpa catatan.
2. Substantive Test
Untuk memeriksa apakah data absensi yang tercatat itu akurat. Misalnya, Sekolah membandingkan data absensi dari scan QR code dengan daftar siswa yang seharusnya hadir. Jika ada siswa yang tidak hadir tetapi tercatat hadir, itu perlu diperiksa.
Hal ini bertujuan untuk memastikan data kehadiran mencerminkan siapa yang benar-benar hadir, sehingga tidak ada kecurangan, seperti satu siswa memindai untuk temannya yang tidak hadir.
Hubungan Keduanya saling mendukung. Karena jika semua siswa mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dan hasilnya baik, data absensi bisa dipercaya. Tapi kalau ada masalah, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan data itu akurat.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing (uji kepatuhan) dilakukan untuk memastikan bahwa kebijakan, prosedur, dan aturan internal sebuah entitas telah diikuti dengan benar. Tujuan utama dari compliance testing adalah menilai sejauh mana sistem kontrol internal berfungsi seperti yang direncanakan.
Contoh:
Seorang auditor ingin memastikan bahwa setiap pengeluaran di atas Rp 50 juta telah disetujui oleh manajer senior seperti yang diwajibkan oleh kebijakan perusahaan. Auditor kemudian akan memeriksa dokumen terkait dan melihat apakah tanda tangan persetujuan dari manajer senior ada pada transaksi tersebut.
Penjelasan:
Dalam contoh ini, auditor memverifikasi kepatuhan terhadap kebijakan persetujuan transaksi. Auditor akan mengambil sampel beberapa transaksi dan mengecek apakah kebijakan yang berlaku telah diikuti. Jika transaksi tidak mengikuti prosedur yang benar, maka auditor akan mencatatnya sebagai temuan audit.
2. Substantive Testing:
Substantive testing (uji substantif) adalah prosedur audit yang digunakan untuk menguji validitas dan integritas informasi akuntansi serta transaksi yang tercatat dalam laporan keuangan. Fokusnya adalah pada angka-angka di laporan keuangan dan apakah mereka merepresentasikan keadaan sebenarnya.
Contoh:
Seorang auditor melakukan uji substantif pada saldo kas dengan cara mencocokkan saldo kas yang tercatat di buku besar dengan saldo kas di rekening bank perusahaan. Auditor juga mungkin meminta konfirmasi langsung dari pihak bank mengenai saldo tersebut.
Penjelasan:
Dalam contoh ini, auditor mencoba untuk memverifikasi bahwa jumlah yang dicatat dalam buku besar adalah benar dan didukung oleh dokumentasi eksternal, seperti rekening bank. Jika ada perbedaan antara catatan perusahaan dan konfirmasi bank, auditor akan menyelidiki lebih lanjut dan mencatat temuan jika perlu.
Perbedaan Utama:
- Compliance Testing
berfokus pada pengujian apakah kebijakan dan prosedur internal diikuti dengan benar.
- Substantive Testing
berfokus pada menguji rincian keuangan secara langsung untuk memastikan keakuratan dan validitas angka dalam laporan keuangan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh : Sebuah perusahaan e-commerce melakukan pengujian untuk memastikan semua iklan mereka di platform media sosial mematuhi kebijakan iklan yang berlaku, seperti larangan iklan yang menyesatkan, diskriminatif, atau melanggar hak cipta.
Penjelasan: Berdasarkan contoh diatas, perusahaan e-commerce harus memastikan iklan mereka tidak melanggar aturan platform media sosial yang digunakan.
2. Substantive Testing
Contoh : Sebuah perusahaan melakukan pengujian untuk memverifikasi akurasi data lalu lintas website, seperti jumlah pengunjung unik, tingkat konversi, dan sumber trafik. Data ini kemudian dibandingkan dengan tujuan kampanye pemasaran yang telah ditetapkan.
Penjelasan: Berdasarkan contoh diatas, perusahaan ingin memastikan bahwa data lalu lintas website yang mereka dapatkan benar-benar mencerminkan kinerja kampanye mereka.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
substantive testing adalah untuk memberikan bukti yang cukup dan tepat mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan.
Contoh compliance : Cek Kebenaran Perhitungan, Memeriksa apakah perhitungan matematis dalam laporan keuangan akurat.
Contoh substantive testing : Inventarisasi Aset Tetap, Melakukan pemeriksaan fisik terhadap aset tetap untuk memastikan keberadaannya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Complience:
Seorang auditor memeriksa log aktivitas server untuk melihat apakah semua data sensitif telah dienkripsi dengan menggunakan algoritma AES-256, seperti yang diamanatkan dalam kebijakan keamanan perusahaan. Jika ditemukan data yang tidak dienkripsi dengan algoritma yang tepat, maka perusahaan dianggap tidak compliant dengan kebijakannya.
Subtantive Test:
Seorang auditor mencoba untuk membobol sistem enkripsi perusahaan dengan menggunakan berbagai teknik hacking. Jika auditor berhasil mengakses data yang seharusnya bersifat rahasia, maka dapat disimpulkan bahwa sistem enkripsi tidak efektif.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance Testing berfungsi untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan sesuai dengan kebijakan, prosedur, serta peraturan yang berlaku.
Contoh : Perusahaan memiliki aturan internal bahwa semua pengeluaran di atas 10 juta harus disetujui oleh manajer. Auditor akan ambil beberapa dokumen transaksi dan lihat apakah semua pengeluaran di atas 10 juta benar-benar ada tanda tangan manajer.
Substantive Testing berfungsi untuk menilai ketepatan dan keakuratan data terhadap laporan keuangan atau transaksi tertentu. Dimana auditor lebih berfokus ke isi atau kebenenaran data.
Contoh : Laporan bulanan perusahaan menjual barang senilai Rp50 juta. Auditor bakal minta bukti kayak faktur dan kuitansi untuk memastikan bahwa angka itu benar dan ada transaksinya, dan tidak hanya asal tulis.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
● Definisi: Menguji apakah suatu entitas telah mengikuti aturan, peraturan, atau prosedur
yang telah ditetapkan.
● Contoh:
○ Perusahaan Manufaktur: Memeriksa apakah perusahaan telah mematuhi
peraturan lingkungan dengan membuang limbah sesuai standar.
○ Bank: Menguji apakah bank telah melakukan verifikasi "Know Your Customer"
(KYC) untuk setiap nasabah baru sesuai regulasi anti pencucian uang.
○ Rumah Sakit: Memeriksa apakah rumah sakit telah mencatat semua transaksi
medis sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Substantive Testing (Pengujian Substansi)
● Definisi: Menguji keberadaan, kelengkapan, penilaian, dan pengungkapan saldo akun
atau kelas transaksi dalam laporan keuangan.
● Contoh:
○ Perusahaan Dagang: Memeriksa fisik persediaan barang untuk memastikan
jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan sesuai dengan jumlah sebenarnya.
○ Perusahaan Jasa: Memeriksa faktur penjualan untuk memastikan semua
pendapatan telah dicatat dan diakui pada periode yang benar.
○ Perusahaan Manufaktur: Memeriksa nilai buku aset tetap untuk memastikan nilai
tersebut masih relevan dan tidak terlalu tinggi atau rendah.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh :
-Audit Kepatuhan SOP Pembayaran:
Auditor memeriksa apakah setiap transaksi pembayaran dilakukan dengan prosedur yang benar, misalnya, apakah setiap pembayaran disetujui oleh manajer sesuai dengan limit otorisasi.
-Pengujian Kepatuhan Pajak:
Auditor memverifikasi apakah perusahaan sudah melaporkan dan membayar pajak tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Substantive testing adalah pengujian yang dilakukan untuk menilai kelengkapan, keakuratan, dan validitas saldo atau transaksi dalam laporan keuangan. Pengujian ini bertujuan mendeteksi salah saji material pada laporan keuangan.
Contoh:
-Pengujian Piutang Usaha:
Auditor memeriksa daftar piutang dan mengonfirmasi saldo piutang langsung kepada pelanggan untuk memastikan keakuratan jumlah yang dicatat.
-Verifikasi Persediaan:
Auditor melakukan stock-taking (penghitungan fisik persediaan) dan mencocokkannya dengan catatan pembukuan untuk memastikan tidak ada salah saji.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh: Pemeriksaan prosedur persetujuan transaksi keuangan.
Penjelasan: Compliance testing bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Misalnya, auditor dapat memeriksa apakah semua transaksi keuangan telah disetujui oleh manajer yang berwenang sesuai dengan kebijakan yang ada. Jika ditemukan bahwa beberapa transaksi tidak memiliki tanda tangan persetujuan, ini menunjukkan ketidakpatuhan terhadap prosedur dan management harus membuat kebijakan baru.
Substantive Testing
Contoh: Verifikasi saldo kas dengan melakukan rekonsiliasi bank.
Penjelasan: Substantive testing dilakukan untuk menguji kebenaran dan keakuratan informasi keuangan. Dalam contoh ini, auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo kas yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan dan saldo yang tertera di laporan bank. Jika ada perbedaan, auditor perlu menyelidiki penyebabnya untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Tujuan: Menguji apakah suatu perusahaan mematuhi kebijakan, prosedur, atau peraturan yang telah ditetapkan oleh manajemen atau regulator. Fokus: Compliance testing berfokus pada kontrol internal dan prosedur yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan atau penyimpangan. Tujuannya adalah untuk melihat apakah kontrol yang ada berjalan efektif.
Contoh: Pengujian atas persetujuan pembayaran: Auditor dapat melakukan pengujian untuk memastikan bahwa setiap pembayaran dalam perusahaan telah disetujui oleh pihak yang berwenang, seperti manajer atau bagian keuangan, Pengujian otorisasi pengeluaran: Auditor dapat meninjau apakah transaksi tertentu (misalnya, pengeluaran melebihi batas tertentu) hanya dilakukan setelah persetujuan yang tepat diberikan, sesuai dengan kebijakan perusahaan, dan Pengujian atas akses sistem IT: Memastikan bahwa hanya personel yang berwenang yang memiliki akses ke sistem tertentu, sesuai dengan kebijakan akses kontrol perusahaan.
2. Substantive Testing (Pengujian Substantif)
Tujuan: Menguji keakuratan, kelengkapan, dan validitas transaksi dan saldo yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Fokus: Substantive testing berfokus pada verifikasi data dan transaksi aktual yang tercermin dalam laporan keuangan. Auditor meninjau bukti audit langsung yang mendukung angka dalam laporan tersebut.
Contoh: Konfirmasi saldo piutang: Auditor dapat mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan perusahaan untuk memastikan bahwa saldo piutang yang tercatat di buku perusahaan sesuai dengan yang diterima oleh pelanggan, Pengujian fisik persediaan: Auditor bisa memeriksa secara langsung persediaan fisik perusahaan di gudang untuk memastikan bahwa persediaan yang dilaporkan benar-benar ada dan sesuai dengan nilai yang dicatat dalam pembukuan, dan Pengujian transaksi pendapatan: Auditor dapat memeriksa faktur dan dokumen pendukung lainnya untuk memastikan bahwa pendapatan yang diakui benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. Compliance Testing
Compliance testing digunakan untuk memverifikasi apakah perusahaan telah mematuhi kebijakan internal, prosedur, dan peraturan eksternal yang berlaku.
Contoh:
Jika perusahaan memiliki kebijakan bahwa semua transaksi pengeluaran di atas Rp 10 juta harus disetujui oleh manajer keuangan, seorang auditor dapat melakukan compliance testing dengan memeriksa sejumlah sampel transaksi pengeluaran. Auditor akan memeriksa apakah transaksi tersebut telah mendapatkan persetujuan yang sesuai. Jika kebijakan ini tidak dipatuhi, berarti ada masalah dalam pengendalian internal perusahaan.
2. Substantive Testing
Substantive testing digunakan untuk menguji apakah angka-angka dalam laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Auditor melakukan verifikasi langsung terhadap data keuangan dengan cara memeriksa bukti-bukti transaksi atau menghitung ulang saldo untuk menguji kebenaran jumlah yang dilaporkan.
Contoh:
Auditor dapat melakukan substantive testing atas saldo kas di laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini, auditor akan memeriksa mutasi bank dan saldo akhir dari rekening kas perusahaan, serta memastikan bahwa saldo yang dilaporkan di laporan keuangan benar-benar sesuai dengan saldo di bank pada akhir periode audit.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Definisi: Compliance Testing adalah proses pengujian untuk memastikan bahwa suatu entitas atau sistem mematuhi peraturan, standar, dan kebijakan yang berlaku. Ini sering dilakukan untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap regulasi internal dan eksternal.
Contoh:
Regulasi Perlindungan Data: Sebuah perusahaan yang mengelola data pribadi harus mematuhi regulasi seperti GDPR. Compliance testing dapat melibatkan pemeriksaan apakah perusahaan memiliki kebijakan privasi yang sesuai dan apakah mereka mendapatkan izin yang diperlukan dari pengguna sebelum mengumpulkan data pribadi.
Substantive Testing
Definisi: Substantive Testing adalah metode pengujian yang bertujuan untuk menguji detail transaksi dan saldo akun untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat mengenai keandalan laporan keuangan. Ini lebih fokus pada validitas dan keakuratan informasi yang disajikan.
Contoh:
Pengujian Saldo Kas: Auditor dapat melakukan substantive testing dengan melakukan rekonsiliasi saldo kas. Mereka akan membandingkan catatan kas perusahaan dengan laporan bank untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar dan saldo kas yang dilaporkan adalah akurat.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Di bidang kontruksi (memeriksa izin mendirikan bangunan / IMB) yang dimana auditor akan memeriksa apakah perusahaan memiliki IMB yang sah untuk setiap proyek konstruksi yang sedang berjalan. IMB ini sangat penting untuk memastikan bahwa proyek konstruksi telah sesuai dengan peraturan tata ruang dan bangunan.
2. Substantive Testing :
pada perusahaan konstruksi bertujuan untuk memperoleh bukti langsung mengenai keakuratan saldo akun atau kelas transaksi dalam laporan keuangan. Salah satu contohnya adalah pengujian terhadap akun persediaan bahan bangunan. Auditor akan melakukan hitung fisik langsung terhadap seluruh jenis bahan bangunan yang ada di gudang atau di lokasi proyek. Hasil hitung fisik ini kemudian akan dicocokkan dengan catatan persediaan dalam sistem akuntansi perusahaan. Selain itu, auditor juga akan memeriksa kualitas dan kuantitas bahan bangunan yang ada untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak proyek. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa nilai persediaan yang tercatat dalam laporan keuangan sudah benar dan mencerminkan kondisi sebenarnya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh Substantive Testing: Auditor ingin memverifikasi saldo piutang dagang. Mereka mengirim konfirmasi kepada pelanggan perusahaan untuk memverifikasi apakah saldo yang tercatat benar. Jika pelanggan mengonfirmasi saldo tersebut, berarti data akurat.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
- contoh substantive testing bisa terjadi saat seseorang memeriksa bukti pembelian barang untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat dalam laporan keuangan adalah akurat, seperti membandingkan kwitansi dengan catatan kas.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Definisi : Compliance mencakup berbagai praktik dan prosedur yang diadopsi oleh organisasi untuk memastikan bahwa mereka mengikuti peraturan dan standar yang berlaku, baik dari pemerintah, industri, maupun internal.
Contoh:
Misalkan sebuah perusahaan teknologi besar, seperti perusahaan perangkat lunak, yang beroperasi di beberapa negara. Untuk memastikan compliance, perusahaan tersebut harus mematuhi berbagai regulasi, termasuk GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa. Perusahaan ini melakukan audit reguler untuk memeriksa bagaimana data pelanggan dikelola, memastikan bahwa data pribadi disimpan dengan aman dan hanya digunakan untuk tujuan yang telah disetujui oleh pelanggan. Mereka juga memberikan pelatihan kepada karyawan tentang cara menangani informasi sensitif dan menetapkan kebijakan yang jelas tentang penghapusan data ketika pelanggan meminta. Dengan demikian, perusahaan menunjukkan komitmen terhadap compliance, menjaga reputasi mereka, dan menghindari denda yang signifikan dari regulator.
2. Substantive
Definisi: Substantive berkaitan dengan isi dari hukum atau kebijakan yang mengatur hak, kewajiban, dan perlindungan yang diberikan kepada individu atau entitas. Ini berfokus pada apa yang secara hukum diizinkan atau dilarang.
Contoh:
Mari kita lihat contoh di bidang hukum pidana. Dalam sistem hukum, ada prinsip substantive yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan hukum yang adil. Misalnya, jika seseorang dituduh melakukan kejahatan, hukum substantif akan mengatur hak terdakwa untuk mendapatkan pengacara, hak untuk dihadapkan dengan saksi, dan hak untuk tidak memberikan kesaksian melawan diri sendiri.
Dalam suatu kasus, jika seorang terdakwa tidak mendapatkan kesempatan untuk membela diri atau dihadapkan dengan bukti yang merugikan tanpa bisa mengontranya, maka proses hukum tersebut dapat dianggap melanggar hukum substantif. Ini bisa berujung pada pembatalan putusan oleh pengadilan. Dengan demikian, hukum substantif tidak hanya menetapkan prosedur, tetapi juga melindungi hak-hak individu dalam proses hukum.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing adalah proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan atau organisasi mematuhi peraturan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku. Contoh Sebuah auditor melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa perusahaan telah mengikuti prosedur pengadaan yang ditetapkan dalam kebijakan internalnya. Misalnya, auditor memeriksa apakah semua pengadaan barang dan jasa telah melalui proses persetujuan yang sesuai.
Substantive testing adalah pengujian yang dilakukan untuk menentukan kebenaran dan keakuratan informasi keuangan yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Contoh Auditor memeriksa faktur penjualan dan dokumen pengiriman untuk memverifikasi bahwa pendapatan yang diakui dalam laporan keuangan sesuai dengan transaksi yang sebenarnya. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada pendapatan yang dicatat secara tidak tepat, sehingga memberikan bukti yang cukup mengenai keakuratan laporan keuangan perusahaan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh Compliance Testing: Auditor memeriksa apakah setiap penambahan karyawan baru telah melalui proses verifikasi dokumen dan otorisasi sesuai kebijakan SDM perusahaan.
Contoh Substantive Testing: Auditor memverifikasi nilai persediaan akhir dengan melakukan penghitungan fisik di gudang dan membandingkannya dengan nilai persediaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
contohnya:
Contoh Compliance Testing:
Auditor memeriksa apakah semua faktur penjualan telah diotorisasi oleh bagian keuangan sebelum diproses, sesuai dengan kebijakan perusahaan yang mensyaratkan otorisasi untuk transaksi di atas Rp50 juta.
Alternatif Contoh: Auditor memeriksa apakah setiap pengadaan barang telah melalui proses tender sesuai kebijakan perusahaan yang mengharuskan tender untuk pengadaan di atas Rp100 juta.
Contoh Substantive Testing:
Auditor memeriksa catatan pembelian aset tetap dan membandingkannya dengan bukti fisik untuk memastikan bahwa aset tersebut benar-benar ada dan nilainya tercatat dengan benar di laporan keuangan.
Alternatif Contoh: Auditor menghitung jumlah persediaan fisik di gudang dan membandingkannya dengan jumlah yang tercatat dalam sistem akuntansi untuk memastikan tidak ada selisih atau salah saji dalam laporan persediaan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Tujuan: Untuk memastikan perusahaan mematuhi aturan atau prosedur yang ditetapkan.
Contoh: Memeriksa apakah semua transaksi besar sudah mendapat persetujuan dari manajer sesuai kebijakan perusahaan.
Substantive Testing (Pengujian Substantif):
Tujuan: Untuk memastikan data atau angka yang dilaporkan benar.
Contoh: Memeriksa apakah jumlah penjualan di laporan sesuai dengan faktur asli.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Perusahaan manufaktur seharusnya menyetorkan PPN sebesar Rp 100.000.000, namun yang disetorkan hanya Rp 80.000.000. Selisih sebesar Rp 20.000.000 ini menjadi temuan auditor dan perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Substantive Testing:
Saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan adalah Rp 500.000.000. Setelah dilakukan konfirmasi, ternyata hanya Rp 480.000.000 yang diakui oleh pelanggan. Selisih sebesar Rp 20.000.000 ini mengindikasikan adanya kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Penjelasan: Compliance Testing bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku. Hal ini membantu auditor mengevaluasi efektivitas kontrol internal dan menilai risiko pelanggaran regulasi atau kebijakan.
Substantive Testing
Contoh: Auditor melakukan pengujian terhadap saldo akun piutang dengan cara mengirimkan konfirmasi langsung kepada pelanggan untuk memastikan bahwa jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan sesuai dengan yang diakui oleh pelanggan.
Penjelasan: Substantive Testing bertujuan untuk menguji detail dan akurasi informasi keuangan. Metode ini mencakup pengujian transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan untuk memberikan bukti bahwa angka-angka yang disajikan bebas dari kesalahan material.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Substantive Testing: Auditor memverifikasi keakuratan laporan keuangan dengan membandingkan data laporan dengan bukti fisik, seperti saldo kas atau persediaan.
contohnya:
Contoh Compliance Testing: Auditor memeriksa apakah setiap transaksi pengeluaran di atas Rp10 juta telah mendapatkan persetujuan dari manajer sesuai kebijakan perusahaan.
Contoh Substantive Testing: Auditor mengirimkan surat konfirmasi kepada bank untuk memverifikasi bahwa saldo kas yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan sesuai dengan yang ada di rekening bank.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
adalah prosedur audit yang dilakukan untuk memeriksa apakah entitas telah mematuhi peraturan, perundang-undangan, atau standar yang berlaku. Dalam konteks akuntansi, ini berarti memeriksa apakah entitas telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) atau standar akuntansi lainnya.
Contoh :
Sebuah perusahaan manufaktur sedang diaudit. Auditor ingin memeriksa apakah perusahaan telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Auditor akan melakukan compliance testing dengan cara:
1.Memeriksa perhitungan pajak penghasilan:Auditor akan membandingkan perhitungan pajak penghasilan yang dilakukan perusahaan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
3.Memeriksa bukti-bukti pendukung:Auditor akan memeriksa bukti-bukti pendukung seperti faktur pajak, nota debit, dan kredit untuk memastikan kebenaran perhitungan pajak.
Contoh :
Auditor ingin memeriksa kebenaran saldo akun piutang usaha dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Auditor akan melakukan substantive testing dengan cara:
1.Konfirmasi piutang:Auditor akan mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan untuk mengkonfirmasi jumlah piutang yang tercatat dalam buku perusahaan.
2.Inspeksi dokumen pendukung: Auditor akan memeriksa dokumen pendukung seperti faktur penjualan dan nota pengiriman untuk memastikan kebenaran piutang.
3.Prosedur analitis: Auditor akan membandingkan perputaran piutang tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk mengidentifikasi adanya anomali.
Compliance testing dan substantive testing merupakan dua prosedur audit yang saling melengkapi. Compliance testing memastikan bahwa entitas beroperasi sesuai dengan peraturan, sedangkan substantive testing memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan adalah benar dan wajar. Keduanya penting untuk memberikan opini audit yang berkualitas.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh: Pemeriksaan proses penggajian karyawan.
Penjelasan: Compliance testing digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti aturan dan prosedur internal terkait penggajian. Auditor dapat memeriksa apakah perusahaan melakukan pembayaran gaji sesuai dengan kontrak kerja karyawan dan peraturan ketenagakerjaan, misalnya memastikan bahwa setiap karyawan telah menerima gaji sesuai dengan jam kerja yang dicatat dan telah mendapat potongan pajak yang benar. Jika ditemukan pelanggaran, misalnya ada pembayaran yang tidak sesuai dengan kontrak atau pajak yang tidak dipotong, ini menunjukkan ketidakpatuhan terhadap prosedur dan harus ditindaklanjuti.
Substantive Testing
Contoh: Verifikasi nilai piutang dengan mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan.
Penjelasan: Substantive testing digunakan untuk menguji keakuratan data keuangan. Dalam contoh ini, auditor mengirimkan konfirmasi kepada pelanggan perusahaan untuk memverifikasi jumlah piutang yang tertera di laporan keuangan. Auditor akan mencocokkan jawaban dari pelanggan dengan catatan piutang di perusahaan. Jika ditemukan perbedaan, auditor akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui apakah piutang tersebut sudah benar-benar tercatat dan mencerminkan jumlah yang sebenarnya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh: Perusahaan mengisi laporan pajak tepat waktu sesuai aturan.
Substance: Memahami dan menerapkan esensi atau tujuan dari aturan.
Contoh: Selain mengisi laporan pajak, perusahaan benar-benar transparan tentang kondisi keuangannya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Substantive Testing adalah proses memeriksa langsung angka-angka dalam laporan keuangan untuk memastikan apakah angka-angka tersebut benar dan akurat. Contohnya, menghitung langsung persediaan barang atau memeriksa apakah piutang perusahaan benar-benar bisa ditagih.
Perbedaan Singkatnya:
Compliance Testing: Memeriksa apakah perusahaan mengikuti aturan.
Substantive Testing: Memeriksa apakah angka-angka dalam laporan keuangan benar.
Tujuan:
Compliance Testing: Mencegah kesalahan dan memastikan perusahaan beroperasi sesuai peraturan.
Substantive Testing: Memastikan laporan keuangan disajikan secara wajar.
Intinya, Compliance Testing fokus pada prosedur dan aturan, sedangkan Substantive Testing fokus pada angka-angka dalam laporan keuangan. Keduanya penting untuk memastikan laporan keuangan suatu perusahaan dapat diandalkan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. Compliance Testing (Pengujian Kepatuhan)
•Pengujian Pemisahan Tugas: Auditor memverifikasi apakah tugas-tugas seperti pencatatan transaksi dan otorisasi pengeluaran dilakukan oleh orang yang berbeda sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk mencegah terjadinya kecurangan atau kesalahan.
2. Substantive Testing (Pengujian Substantif)
contoh Auditor melakukan pengujian substantif terhadap saldo kas di neraca. Auditor mungkin akan meminta konfirmasi saldo kas dari bank (bank confirmation) dan membandingkannya dengan saldo kas yang dilaporkan perusahaan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh : Perusahaan memiliki aturan bahwa semua pengeluaran di atas Rp100 juta harus disetujui oleh manajer. Auditor memeriksa beberapa transaksi besar untuk memastikan bahwa pengeluaran di atas Rp100 juta memiliki tanda tangan persetujuan manajer.
Substantive testing adalah pengujian untuk memverifikasi apakah angka-angka dalam laporan keuangan akurat dan dapat dipercaya.
Contoh : Auditor memeriksa laporan piutang perusahaan dengan menghubungi beberapa pelanggan untuk memastikan bahwa jumlah piutang yang dicatat oleh perusahaan benar-benar sesuai dengan yang diakui oleh pelanggan tersebut.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. **Compliance Testing (Pengujian Kepatuhan)**
Tujuan: Untuk memastikan apakah prosedur, kebijakan, atau pengendalian internal organisasi telah diikuti sesuai dengan peraturan atau standar yang berlaku.
**Contoh**:
- Auditor memeriksa apakah setiap transaksi keuangan telah disetujui oleh pihak yang berwenang sebelum dicatat. Jika ada kebijakan bahwa transaksi di atas Rp 10 juta harus disetujui oleh manajer, auditor akan mengecek dokumen persetujuan ini.
- Pengujian kepatuhan terhadap proses pelaporan pajak untuk memastikan bahwa semua pelaporan telah dilakukan tepat waktu sesuai dengan undang-undang pajak.
2. **Substantive Testing (Pengujian Substantif)**
Tujuan: Untuk memverifikasi kebenaran dan keakuratan detail informasi keuangan. Ini mencakup pengujian transaksi, saldo akun, dan pengungkapan laporan keuangan.
**Contoh**:
- Auditor melakukan uji sampling terhadap transaksi penjualan untuk memverifikasi bahwa nilai penjualan yang dilaporkan akurat dengan memeriksa faktur, bukti pengiriman, dan pembayaran dari pelanggan.
- Pengujian saldo kas di neraca dengan memverifikasi bahwa jumlah yang tercantum sesuai dengan laporan bank (bank reconciliation).
**Perbedaan Utama**:
- *Compliance testing* fokus pada apakah kebijakan/prosedur sudah diikuti.
- *Substantive testing* fokus pada validitas dan keakuratan angka laporan keuangan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
contohnya :
Di kampus, ada aturan bahwa setiap kegiatan mahasiswa yang menggunakan dana organisasi harus mendapat persetujuan dari ketua himpunan. Auditor kampus akan memeriksa dokumen-dokumen pengeluaran kegiatan, memastikan bahwa semua pengeluaran sudah ditandatangani oleh ketua himpunan. Jika semua dokumen telah sesuai aturan, berarti uji kepatuhan lulus. Auditor hanya memeriksa apakah prosedur (persetujuan ketua) telah diikuti, bukan mengecek jumlah uang atau rincian transaksinya.
Substantive testing bertujuan untuk memverifikasi akurasi dan kebenaran data keuangan yang tercatat dalam laporan.
contohnya :
Si auditor memeriksa laporan keuangan organisasi mahasiswa, yang mencatat pengeluaran sebesar Rp 3 juta untuk acara seminar. Auditor memverifikasi bukti pembayaran, seperti kuitansi dan bukti transfer, untuk memastikan bahwa uang benar-benar digunakan sesuai laporan. Fokusnya di sini adalah memastikan transaksi tersebut nyata dan jumlahnya benar, bukan sekadar apakah prosedurnya diikuti.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Adapun contoh dari Compliance testing yaitu:
Perusahaan memberitahukan setiap karyawan saat ingin mengakses suatu jaringan internet atau wifi yang telah di sediakan oleh perusahaan maka karyawan harus memasukan berupa data diri, addres Mac hp, atau addres mac laptop tujuan dari pengambilan data tersebut agar karyawan tidak bisa mengakses atau menyebar luaskan jaringan internet dari perusahaan hal tersebut di karenakan data data perusahaan yang di rahasiakan oleh perusahaan tidak di hack atau bocor. Jika karyawan tidak mengirimkan data atau diri atau addres mac hp atau laptop maka karyawan tersebut tidak akan bisa mengakses internet/wifi milik perusahaan di tempatinya.
2. Subtantive testing merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan
Contohnya berupa karyawan yang telah mengirim data diri agar bisa mengakses internet/wifi yang di sediakan oleh perusahaan akan di proses oleh penanggung jawab perusahaan kemudian mengumpulkan sampel dari semua data data diri karyawan yang telah mengirimkan ke penanggung jawab jaringan internet persuhaan jika data yang dikirimkan oleh karyawan akurat maka karyawan akan dikirimkan berupa password internet yang dikirim lewat nomor handphone pribadi karyawan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. Pengujian Akses Pengguna pada Sistem Keuangan: Auditor menguji apakah akses ke sistem keuangan perusahaan telah diotorisasi dengan benar. Misalnya, auditor akan memeriksa apakah hanya karyawan dengan hak yang sesuai (misalnya, bagian keuangan) yang dapat mengakses dan memodifikasi catatan akuntansi
2. Pengujian Saldo Kas: Auditor melakukan pengecekan fisik terhadap saldo kas atau meminta konfirmasi langsung dari bank untuk memastikan bahwa jumlah kas yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan kenyataan. Misalnya, auditor mencocokkan laporan bank dengan saldo kas di neraca perusahaan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Substantive Testing (Pengujian Substantif) memverifikasi keakuratan data keuangan melalui pengujian langsung terhadap transaksi atau saldo. Contoh: Memeriksa saldo piutang dengan meminta konfirmasi dari pelanggan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Definisi: Memastikan entitas mematuhi kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Contoh: Auditor memeriksa apakah semua transaksi pengeluaran perusahaan telah melalui proses persetujuan yang benar. Misalnya, mereka mengonfirmasi bahwa semua pengeluaran di atas batas tertentu memiliki tanda tangan dari manajer.
Substantive Testing
Definisi: Menguji keakuratan dan keberadaan informasi keuangan melalui analisis langsung.
Contoh: Auditor melakukan konfirmasi saldo piutang dengan mengirimkan surat kepada pelanggan untuk memastikan saldo yang tercatat dalam buku besar sesuai dengan catatan yang dimiliki pelanggan tersebut.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh: Pengujian Kepatuhan Terhadap Kebijakan Kesehatan & Keselamatan Kerja di Perusahaan Konstruksi
Substantive Testing (Pengujian Substantif)
Contoh: Pengujian Substantif atas Nilai Aset Tak Berwujud (Intangible Assets) Perusahaan Teknologi
Kedua contoh ini menunjukkan bahwa Compliance Testing berfokus pada kepatuhan terhadap aturan, sedangkan Substantive Testing berfokus pada verifikasi kebenaran atau keandalan data
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing dilakukan untuk memastikan bahwa entitas atau perusahaan mematuhi prosedur, regulasi, dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah kontrol internal berfungsi dengan baik.
Contoh: Misalnya, sebuah perusahaan memiliki kebijakan bahwa semua transaksi keuangan di atas jumlah tertentu harus mendapatkan persetujuan dari manajer. Dalam compliance testing, auditor akan memeriksa beberapa transaksi untuk memastikan bahwa setiap transaksi di atas batas tersebut memang mendapatkan persetujuan yang sesuai.
2. Substantive Testing
Substantive testing bertujuan untuk menguji detail dari transaksi dan saldo akun untuk memberikan bukti yang cukup mengenai kebenaran laporan keuangan. Jenis pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi kesalahan atau penipuan yang mungkin terjadi.
Contoh: Contoh dari substantive testing adalah melakukan pengujian atas saldo kas perusahaan. Auditor bisa mengambil sampel dari catatan kas dan membandingkannya dengan laporan bank untuk memastikan bahwa jumlah kas yang tercatat di buku perusahaan benar-benar sama dengan jumlah yang tercatat di laporan bank.
Compliance Testing fokus pada kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, sedangkan Substantive Testing fokus pada validasi data dan informasi keuangan.
Keduanya penting dalam proses audit untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan akurat dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing atau test of recorded transaction adalah pengujian terhadap bukti pembukuan untuk memastikan bahwa setiap transaksi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Substantive testing adalah pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan atau salah saji material yang dapat mempengaruhi kebenaran saldo-saldo di dalam laporan keuangan. Tujuan dari substantive testing adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung opini auditor.
Compliance testing dan substantive testing adalah dua prosedur audit yang penting untuk memastikan kualitas laporan keuangan. Dengan memahami perbedaan dan kaitan antara keduanya, auditor dapat merancang program audit yang efektif untuk memberikan opini audit yang berkualitas.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
* Definisi: Melibatkan pemeriksaan apakah suatu entitas telah mengikuti aturan, peraturan, atau prosedur yang telah ditetapkan.
* Contoh:
* Perusahaan Manufaktur: Memeriksa apakah perusahaan telah mematuhi peraturan lingkungan dengan membuang limbah sesuai standar.
* Lembaga Keuangan: Memastikan apakah transaksi mencurigakan telah dilaporkan ke pihak berwenang sesuai dengan peraturan anti pencucian uang.
* Instansi Pemerintah: Memeriksa apakah pengadaan barang dan jasa telah mengikuti prosedur lelang yang berlaku.
Substantive Testing (Pengujian Substansi)
* Definisi: Memeriksa apakah informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan telah akurat, lengkap, dan bebas dari salah saji material.
* Contoh:
* Perusahaan Dagang: Memeriksa kebenaran saldo persediaan dengan melakukan fisik count (hitung fisik barang).
* Perusahaan Manufaktur: Memeriksa perhitungan depresiasi aset tetap dengan membandingkan dengan data aset tetap yang ada.
* Lembaga Keuangan: Memeriksa kebenaran saldo piutang dengan mengirimkan konfirmasi kepada debitur.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing berfokus pada evaluasi apakah suatu entitas telah mengikuti aturan, peraturan, perundang-undangan, atau standar yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa entitas tersebut menjalankan aktivitasnya sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.
Substantive Testing (Pengujian Substansi)
Contoh Compliance Testing:
Perusahaan Manufaktur:
Pengujian: Auditor memeriksa apakah perusahaan telah mematuhi peraturan lingkungan dengan membandingkan data emisi dengan batas yang ditetapkan pemerintah.
Tujuan: Memastikan perusahaan tidak mencemari lingkungan dan menghindari sanksi hukum.
Substantive testing bertujuan untuk menguji keberadaan, kelengkapan, penilaian, dan pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan sudah akurat dan dapat diandalkan.
Contoh Substantive Testing:
Perusahaan Dagang:
Pengujian: Auditor melakukan konfirmasi piutang kepada pelanggan untuk memastikan bahwa piutang yang tercatat benar-benar ada dan akan dapat ditagih.
Tujuan: Memastikan bahwa saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan tidak overstated.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Substantive Testing: Ini adalah pengujian terhadap detail transaksi dan saldo untuk memastikan kebenaran dan keakuratannya. Contohnya, auditor akan memverifikasi laporan keuangan dengan menelusuri bukti faktual seperti faktur, kuitansi, atau bukti fisik dari inventaris.
Compliance testing fokus pada proses, sementara substantive testing fokus pada hasil akhir atau angka keuangan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Pemeriksaan hak akses pengguna, prosedur pengendalian perubahan program, prosedur dokumentasi, dan audit lisensi perangkat lunak.
Substantive test atau pengujian substantif, dilakukan untuk memeriksa laporan keuangan dan dokumentasi pendukung untuk memastikan tidak ada kesalahan, contoh: Pengujian atas pendapatan, persediaan, aset tetap, dan kewajiban.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance Testing mengevaluasi apakah transaksi dicatat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Contoh: memeriksa kelengkapan dokumen pendukung dan otorisasi transaksi untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan internal.
- Substantive Testing
Substantive Testing bertujuan untuk memverifikasi keakuratan saldo laporan keuangan. Contoh: melakukan inventarisasi aset tetap dan konfirmasi saldo piutang untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
1. Compliance Testing
Definisi: Compliance testing (pengujian kepatuhan) bertujuan untuk menentukan apakah suatu entitas telah mematuhi prosedur, kebijakan, dan peraturan yang ditetapkan. Ini lebih berfokus pada evaluasi pengendalian internal dan kepatuhan terhadap regulasi.
Contoh:
Pengujian Prosedur Pengadaan: Seorang auditor dapat memeriksa apakah perusahaan mengikuti prosedur yang ditetapkan untuk proses pengadaan, seperti meminta beberapa penawaran sebelum memilih vendor, mendapatkan persetujuan dari manajemen, dan memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan lengkap.
Verifikasi Penerapan Kebijakan: Auditor dapat melakukan wawancara dan meninjau dokumen untuk memastikan bahwa semua karyawan telah mengikuti kebijakan perusahaan tentang konflik kepentingan, misalnya dengan meminta mereka untuk mengungkapkan hubungan dengan pihak ketiga yang mungkin terlibat dalam transaksi bisnis.
2. Substantive Testing
Definisi: Substantive testing (pengujian substantif) bertujuan untuk memperoleh bukti yang mendukung akurasi dan kelengkapan informasi dalam laporan keuangan. Ini lebih fokus pada isi laporan dan transaksi yang terjadi.
Contoh:
Pengujian Saldo Akun: Seorang auditor dapat melakukan pemeriksaan langsung terhadap saldo akun kas dengan menghubungi bank untuk mengonfirmasi saldo yang tertera di laporan keuangan dengan saldo yang sebenarnya.
Pengujian Transaksi Penjualan: Auditor dapat mengambil sampel dari transaksi penjualan dan memeriksa bukti pendukung seperti faktur dan bukti pengiriman untuk memastikan bahwa transaksi tersebut benar-benar terjadi dan dicatat dengan benar dalam laporan keuangan.
Perbedaan Utama
Tujuan: Compliance testing lebih berfokus pada memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur, sedangkan substantive testing berfokus pada validasi informasi keuangan.
Pendekatan: Compliance testing biasanya melibatkan pengujian prosedur dan pengendalian internal, sedangkan substantive testing melibatkan pengujian data dan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Kedua metode ini sering digunakan secara bersamaan dalam audit untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai kepatuhan dan akurasi laporan keuangan suatu entitas.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memverifikasi apakah suatu entitas telah mematuhi prosedur, kebijakan, atau regulasi yang berlaku. Fokus utama dari pengujian ini adalah mengevaluasi efektivitas pengendalian internal guna memastikan bahwa proses bisnis dijalankan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Contoh: Sebuah organisasi memiliki kebijakan bahwa setiap pembelian dengan nilai di atas Rp 10 juta harus mendapatkan persetujuan dari manajer senior. Dalam pengujian kepatuhan, auditor akan memverifikasi apakah transaksi-transaksi pembelian tersebut telah melalui proses persetujuan yang sesuai.
Penjelasan: Auditor akan memeriksa sejumlah sampel transaksi untuk menilai apakah prosedur persetujuan telah diterapkan sebagaimana mestinya. Jika ditemukan ketidaksesuaian, auditor akan mengevaluasi dampaknya terhadap pengendalian internal dan risiko yang mungkin timbul terhadap keandalan laporan keuangan.
2. Pengujian Substantif (Substantive Testing)
Pengujian substantif bertujuan untuk memastikan akurasi dan validitas nilai-nilai yang tercantum dalam laporan keuangan. Pengujian ini berfokus pada verifikasi langsung terhadap data dan informasi yang disajikan, baik dalam bentuk transaksi individual maupun saldo akun, guna memastikan kebenarannya secara material.
Contoh: Dalam proses audit saldo kas yang dilaporkan oleh perusahaan, auditor akan melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung seperti rekonsiliasi bank, laporan bank, dan bukti transaksi kas, untuk memastikan bahwa saldo tersebut sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Penjelasan: Melalui pengujian substantif, auditor dapat memeriksa lebih mendalam atas sejumlah transaksi tertentu atau saldo akun untuk memastikan akurasi informasi yang dilaporkan. Auditor dapat melakukan penghitungan ulang, meninjau dokumen pendukung, atau melakukan konfirmasi langsung kepada pihak ketiga (misalnya, bank atau pelanggan) guna mengonfirmasi kebenaran laporan keuangan tersebut.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki kebijakan bahwa setiap transaksi pembelian harus disetujui oleh dua orang manajer sebelum diproses. Auditor akan melakukan compliance testing dengan memeriksa beberapa faktur pembelian dan melihat apakah setiap transaksi telah mendapatkan dua tanda tangan persetujuan seperti yang diatur dalam kebijakan perusahaan.
2.Substantive testing dilakukan untuk memeriksa keakuratan rincian transaksi dan saldo akun yang dilaporkan. Fokusnya adalah pada angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan.
Contoh:
Auditor ingin memeriksa saldo piutang usaha pada akhir tahun. Auditor dapat melakukan substantive testing dengan memeriksa saldo piutang usaha dengan mengirimkan konfirmasi ke pelanggan perusahaan untuk memastikan bahwa jumlah yang tercatat dalam buku perusahaan sesuai dengan apa yang disetujui oleh pelanggan.
Perbedaannya :
Compliance Testing memeriksa apakah prosedur yang benar diikuti (misalnya, persetujuan internal).
Substantive Testing memeriksa rincian spesifik untuk memvalidasi keakuratan transaksi atau saldo (misalnya, memverifikasi angka piutang).
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Compliance testing bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah ditetapkan. Pengujian ini berfokus pada proses dan kontrol yang diterapkan dalam suatu sistem informasi.
Contoh:
1.1 Kebijakan Akses Pengguna: Menguji apakah akses ke sistem informasi diberikan hanya kepada personel yang berwenang dan apakah otorisasi telah melalui prosedur yang benar.
1.1.1 Pengujian: Auditor dapat memeriksa apakah ada persetujuan resmi untuk setiap akun baru yang dibuat dalam sistem dan memverifikasi bahwa akun tersebut sesuai dengan peran dan tugas pengguna.
1.2 Backup dan Pemulihan Data: Menguji apakah prosedur pencadangan data dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh organisasi.
1.2.1 Pengujian: Auditor dapat memverifikasi log backup untuk memastikan bahwa backup dilakukan secara rutin, sesuai jadwal, dan tidak ada kegagalan yang terlewatkan.
Compliance testing tidak fokus pada hasil akhir dari proses, tetapi lebih pada apakah proses dijalankan sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.
2. Substantive Testing (Uji Substantif)
Substantive testing bertujuan untuk memverifikasi keakuratan dan kelengkapan data yang dihasilkan oleh sistem informasi. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk mengecek bahwa transaksi dan catatan akurat dan sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
2.1 Verifikasi Transaksi Keuangan: Memastikan bahwa setiap transaksi yang dicatat dalam sistem sesuai dengan dokumen pendukung (faktur, bukti pembayaran, dsb).
2.1.1 Pengujian: Auditor dapat mengambil sampel transaksi dan mencocokkannya dengan dokumen fisik untuk memverifikasi apakah nilai yang tercatat dalam sistem akuntansi sesuai dengan dokumen pendukung.
2.2 Rekonsiliasi Data: Auditor dapat mengecek konsistensi data dengan melakukan rekonsiliasi antara laporan internal dan laporan eksternal (misalnya, mencocokkan laporan bank dengan catatan dalam sistem perusahaan).
2.2.1 Pengujian: Auditor akan memeriksa apakah saldo akhir yang tercatat dalam sistem sesuai dengan laporan rekening bank.
Substantive testing lebih berfokus pada output dari sistem, seperti validitas, kelengkapan, dan keakuratan data yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Kepatuhan mengacu pada pengujian yang dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan, kebijakan internal, dan prosedur yang telah ditetapkan.
Contoh:
Pemeriksaan Prosedur Pengadaan: Auditor mengevaluasi apakah semua transaksi pengadaan barang dan jasa mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Misalnya, auditor dapat mengambil sampel dari dokumen pengadaan dan memeriksa apakah semua pembelian telah melalui proses persetujuan yang benar, termasuk adanya dokumen penawaran dan persetujuan dari manajemen.
2. Substantif (Substantive Testing)
Pengujian substantif bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti mengenai keakuratan dan kelayakan informasi dalam laporan keuangan.
Contoh:
Verifikasi Pendapatan: Auditor melakukan pengujian pada pendapatan yang dilaporkan dengan cara memeriksa dokumen pendukung, seperti faktur penjualan dan kontrak. Misalnya, auditor dapat memilih sejumlah transaksi penjualan dan memastikan bahwa semua faktur yang diterbitkan sesuai dengan jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Contoh: Seorang auditor menguji apakah pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan terkait otorisasi transaksi pembelian berjalan dengan baik. Misalnya, kebijakan perusahaan menyatakan bahwa semua pembelian di atas Rp100 juta harus mendapat persetujuan dari manajer keuangan.
Langkah-langkah:
- Auditor akan memeriksa dokumentasi transaksi pembelian untuk melihat apakah semua transaksi di atas Rp100 juta memiliki tanda tangan manajer keuangan sebagai bukti persetujuan.
- Auditor dapat memeriksa sample dari beberapa transaksi selama periode audit untuk memastikan bahwa setiap transaksi mematuhi kebijakan perusahaan.
Tujuan: Memastikan bahwa prosedur otorisasi telah diikuti dan kontrol berjalan sebagaimana mestinya.
Kesimpulan: Jika auditor menemukan bahwa kebijakan ini dilanggar (misalnya, ada transaksi tanpa persetujuan), auditor dapat menyimpulkan bahwa kontrol internal terkait otorisasi transaksi pembelian lemah.
2. Substantive Testing
Contoh: Auditor melakukan pengujian substantif atas saldo piutang dagang pada laporan keuangan perusahaan. Auditor ingin memastikan bahwa saldo piutang dagang yang dilaporkan adalah benar dan akurat.
Langkah-langkah:
- Auditor memilih sampel piutang dagang dari neraca perusahaan.
- Auditor mengirimkan konfirmasi piutang kepada pelanggan (debitur) untuk memastikan bahwa mereka mengakui jumlah piutang yang tercatat oleh perusahaan.
- Auditor membandingkan jumlah yang diakui oleh debitur dengan jumlah yang dicatat di buku besar perusahaan.
- Auditor memverifikasi tanggal pembayaran, melihat apakah ada pembayaran setelah tanggal laporan keuangan yang dapat mengonfirmasi keberadaan piutang tersebut.
Tujuan: Memastikan bahwa saldo piutang yang dilaporkan pada laporan keuangan benar-benar ada, dapat tertagih, dan sesuai dengan pencatatan.
Kesimpulan: Jika ditemukan perbedaan antara konfirmasi pelanggan dengan catatan perusahaan, auditor harus menyelidiki perbedaan tersebut untuk menentukan apakah terdapat salah saji dalam laporan keuangan.
Re: Berikan dan jelaskan contoh dari Compliance & Substantive Testing
Nama: Muhammad Ghilang Fitrian
Nim: 2141037
Mhs: Stmik Wicida
1. Compliance Testing
Pengertian Compliance Testing, atau tes kepatuhan, adalah proses untuk memastikan bahwa suatu entitas mematuhi aturan, regulasi, atau kebijakan tertentu. Ini bertujuan untuk menilai apakah prosedur dan kontrol yang ada telah diikuti dengan benar
Contoh: Misalnya, dalam sebuah perusahaan yang beroperasi di banyak negara, auditor melakukan compliance audit untuk menilai kepatuhan terhadap peraturan pajak lokal. Auditor akan memeriksa dokumen pelaporan pajak dan melakukan wawancara dengan tim keuangan untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat sesuai dengan regulasi yang berlaku. Jika ditemukan bahwa perusahaan tidak mematuhi peraturan pajak baru di salah satu negara, auditor akan merekomendasikan perbaikan dalam proses pelaporan pajak tersebut
2. Substantive Testing
Pengertian Substantive Testing adalah metode yang digunakan untuk menguji kewajaran saldo-saldo laporan keuangan. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan tidak terdapat kesalahan material
Contoh: Sebagai contoh, auditor melakukan substantive test dengan mengonfirmasi saldo piutang kepada pelanggan. Auditor akan menghubungi beberapa pelanggan untuk memastikan bahwa saldo piutang yang tercatat di buku perusahaan sesuai dengan jumlah yang diakui oleh pelanggan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan, auditor perlu menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya dan apakah hal tersebut berdampak pada laporan keuangan
Kedua jenis pengujian ini penting dalam audit untuk memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan akurat dan kepatuhan terhadap regulasi dipatuhi.