1
Model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate)
•Pendekatan Linier: ADDIE mengikuti pendekatan yang sangat terstruktur dan linier. Setiap tahap harus diselesaikan secara berurutan sebelum pindah ke tahap berikutnya.
•Fokus pada Perencanaan: Model ini sangat menekankan pada perencanaan yang matang sebelum memulai pengembangan. Tahap analisis dilakukan secara mendalam untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang spesifik.
•Evaluasi Sumatif: Evaluasi lebih berfokus pada hasil akhir. Setelah semua tahap selesai, dilakukan evaluasi untuk melihat apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
Model SAM (Successive Approximation Model)
•Pendekatan Iteratif: SAM memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dan iteratif. Pengembang dapat kembali ke tahap sebelumnya jika diperlukan, dan proses pengembangan dapat diulang beberapa kali.
•Fokus pada Prototyping: Model ini menekankan pada pembuatan prototipe awal dan mendapatkan umpan balik dari pengguna sejak dini. Prototipe kemudian disempurnakan secara bertahap.
•Evaluasi Formatif: Evaluasi dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses pengembangan untuk mendapatkan umpan balik yang berguna untuk perbaikan.
2
•Lebih asyik: Siapa sih yang nggak suka bermain? Dengan desain yang interaktif, belajar jadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
•Lebih mudah diingat: Ketika kita aktif terlibat dalam suatu kegiatan, otak kita akan lebih mudah mengingat informasi yang kita dapatkan. Jadi, materi pelajaran akan lebih mudah melekat di ingatan kita.
•Lebih paham: Dengan mencoba dan melakukan sendiri, kita akan lebih memahami konsep yang sedang kita pelajari. Misalnya, kalau kamu belajar tentang tata surya, kamu bisa langsung menjelajah tata surya secara virtual.
•Lebih bersemangat: Ketika kita merasa tertantang dan berhasil menyelesaikan suatu tugas, kita akan merasa lebih bersemangat untuk belajar lebih banyak lagi.