Diskusi 3

Diskusi 3

Diskusi 3

Jumlah balasan: 2

Menurut saudara, apa tantangan terbesar dalam implementasi demokrasi di level pemerintahan desa, dan apa tantangan terbesar otonomi di level pemerintahan desa? 

Catatan: Tata cara diskusi sama dgn sebelumnya, Jawab dengan pemahaman saudara dan berdasrkan materi pengayaan diatas. 

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Diskusi 3

oleh BASILIKA WINDIANI NIRMALA JANGGUR -
Basilika Windiani Nirmala Janggur_202221121028


Tantangan terbesar dalam implementasi demokrasi di tingkat desa:
* Partisipasi masyarakat: Memastikan semua warga, terutama kelompok marginal, terlibat aktif dalam pengambilan keputusan.
* Transparansi: Menjamin informasi publik tersedia dan mudah diakses oleh semua warga.
* Akuntabilitas: Memastikan perangkat desa bertanggung jawab atas keputusan dan penggunaan anggaran desa.
Tantangan terbesar dalam otonomi desa:
* Sumber daya: Keterbatasan anggaran dan SDM seringkali menghambat pelaksanaan program desa.
* Kapasitas: Tidak semua perangkat desa memiliki kapasitas yang cukup untuk mengelola desa secara mandiri.
* Intervensi: Tekanan dari pihak luar (pusat, kabupaten) yang dapat menghambat inisiatif desa.
Intinya: Demokrasi dan otonomi desa memerlukan partisipasi aktif warga, transparansi, akuntabilitas, serta dukungan sumber daya dan kapasitas yang memadai.
Sebagai balasan BASILIKA WINDIANI NIRMALA JANGGUR

Re: Diskusi 3

oleh NI MADE DEWI PURNAMA SARI -
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa

Mohon ijin menambahkan pendapat dari teman saya (basilika windiani nirmala janggur) mengenai Partisipasi Masyarakat, menurut saya Tantangan terbesar dalam implementasi demokrasi di tingkat desa adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Meskipun mekanisme demokrasi seperti musyawarah desa (Musdes) telah diatur sebagai forum utama, tingkat kehadiran dan keterlibatan masyarakat seringkali masih minim. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi, ketidakpercayaan terhadap pemerintah desa, atau kesibukan ekonomi yang membuat warga enggan meluangkan waktu. Akibatnya, keputusan penting seringkali hanya ditentukan oleh segelintir pihak, sehingga tidak mencerminkan aspirasi dan kebutuhan seluruh warga desa. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis seperti edukasi politik yang berkelanjutan, penyederhanaan proses musyawarah, dan penyampaian informasi yang efektif mengenai program pembangunan desa. Dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, demokrasi di tingkat desa dapat berjalan lebih inklusif dan berdampak positif bagi kemajuan desa secara keseluruhan.

Sekian dan Terimakasih