Penerapan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang memadukan keempat disiplin ilmu tersebut secara terintegrasi. Berikut beberapa contoh penerapannya:
1. Proyek Pembangunan Jembatan Mini
Siswa diajak untuk merancang dan membangun model jembatan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti stik es krim, tali, dan lem. Dalam proyek ini, siswa menggunakan sains (konsep gaya dan gravitasi), teknologi (penggunaan alat sederhana), teknik (merancang struktur jembatan), dan matematika (mengukur panjang, tinggi, dan berat yang dapat ditopang jembatan).
2. Membuat Robot Sederhana
Siswa belajar teknologi dan rekayasa dengan merakit komponen untuk membuat robot sederhana menggunakan kit robotik. Di sini, siswa juga mempelajari dasar-dasar pemrograman untuk mengendalikan gerakan robot, dan matematika untuk menghitung pergerakan atau kecepatan robot.
3. Eksperimen Lingkungan Hidup
Melibatkan siswa dalam proyek untuk memantau kondisi lingkungan, misalnya mengukur kualitas air atau udara di sekitar sekolah. Mereka menggunakan sains untuk menganalisis hasil, teknologi untuk mengumpulkan dan menyajikan data, serta matematika untuk menghitung dan memproses hasil pengamatan.
4. Desain Produk dengan 3D Printing
Siswa mendesain suatu produk sederhana (misalnya wadah atau alat bantu) menggunakan perangkat lunak desain 3D, kemudian mencetaknya dengan 3D printer. Dalam kegiatan ini, mereka belajar rekayasa dan teknologi, sambil mengaplikasikan matematika untuk mengukur dan menghitung dimensi produk.
5. Proyek Energi Terbarukan
Siswa merancang dan membangun turbin angin atau panel surya mini. Mereka belajar tentang energi terbarukan (sains), merancang perangkat (teknik), menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data, dan menghitung efisiensi energi yang dihasilkan (matematika).
Penerapan STEM di sekolah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan problem solving secara langsung melalui pendekatan praktis.