4.2. Forum Diskusi

Konsep - Konsep Dasar Manajemen Produksi

Konsep - Konsep Dasar Manajemen Produksi

by SITI SUWAIBAH -
Number of replies: 0

1. Konsep dasar dalam manajemen produksi saling terkait erat dan membentuk sebuah siklus yang berkelanjutan.

- Perencanaan (Menentukan tujuan produksi, apa yang ingin dicapai, dan bagaimana mencapainya) 

- Pengorganisasian (Membentuk struktur organisasi yang efektif, mendelegasikan tugas, dan mengalokasikan sumber daya) 

- Pengarahan (Memotivasi dan memimpin tim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan) 

- Pengendalian (Memantau kinerja, membandingkannya dengan rencana, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan) 

 

Bagaimana saling berkaitan?

- Perencanaan yang baik akan menjadi dasar bagi pengorganisasian yang efektif. Dengan rencana yang jelas, sumber daya dapat dialokasikan dengan tepat.

- Pengorganisasian yang baik akan memudahkan pengarahan. Jika tugas dan tanggung jawab sudah jelas, maka tim akan lebih mudah diarahkan.

- Pengarahan yang efektif akan mendorong tim untuk bekerja lebih baik, sehingga hasil produksi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

- Pengendalian akan memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan rencana. Jika ada penyimpangan, maka tindakan korektif dapat segera dilakukan.

Dengan demikian, keempat fungsi ini saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Jika salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik, maka efisiensi produksi akan terganggu

 

2. Teknologi informasi (TI) telah merevolusi cara kita bekerja, termasuk dalam manajemen produksi. Beberapa contoh pemanfaatan TI dalam produksi adalah:

- Perencanaan Produksi (Software perencanaan produksi (MRP, ERP) membantu dalam perencanaan kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, dan jadwal produksi). 

- Pengendalian Kualitas (Sistem pengendalian kualitas berbasis IT dapat memantau kualitas produk secara real-time dan mengidentifikasi masalah lebih cepat). 

- Manajemen Rantai Pasok (Sistem manajemen rantai pasok berbasis TI memungkinkan perusahaan untuk mengelola hubungan dengan pemasok dan pelanggan secara lebih efisien). 

- Otomasi (Robot dan mesin otomatis dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi kesalahan manusia). 

- Analisis Data (Data yang dikumpulkan dari proses produksi dapat dianalisis untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan pengambilan keputusan yang lebih baik). 

 

3. Teori Manajemen Klasik lebih fokus pada efisiensi dan standarisasi proses produksi. Pendekatan ini menekankan pada pembagian kerja yang jelas, hierarki yang kuat, dan insentif finansial. Pendekatan Manajemen Modern lebih menekankan pada fleksibilitas, inovasi, dan partisipasi karyawan. Pendekatan ini mengakui pentingnya faktor manusia dalam produksi dan menekankan pada pentingnya motivasi intrinsik.

 

- Mana yang lebih relevan?

Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pendekatan modern umumnya dianggap lebih relevan dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif saat ini. Namun, elemen-elemen dari teori klasik seperti perencanaan yang baik dan pengendalian kualitas masih sangat relevan.

 

4. Konsep manajemen dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan dengan cara:

- Fleksibilitas (Membangun sistem produksi yang fleksibel sehingga dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi atau permintaan pasar). 

- Inovasi (Mendorong karyawan untuk terus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk). 

- Pembelajaran Organisasi (Membudayakan pembelajaran yang berkelanjutan sehingga perusahaan dapat terus berkembang dan beradaptasi). 

- Kemitraan Strategis (Membangun kemitraan dengan pemasok, pelanggan, dan pihak lain yang relevan untuk menghadapi tantangan bersama) 

 

5. Keterampilan kepemimpinan sangat penting bagi seorang manajer produksi karena:

- Memotivasi tim (Seorang pemimpin yang baik dapat memotivasi timnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan). 

- Mengatasi konflik (Kepemimpinan yang baik diperlukan untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam tim). 

- Mengambil keputusan (Manajer produksi seringkali harus membuat keputusan yang sulit dan cepat). 

- Menjadi role model (Seorang pemimpin yang baik adalah panutan bagi anggota timnya) 

 

Tanggung jawab manajer produksi:

- Perencanaan produksi (Menentukan apa yang akan diproduksi, berapa banyak, dan kapan) 

- Pengorganisasian sumber daya (Mengalokasikan sumber daya (tenaga kerja, bahan baku, mesin) secara efektif). 

- Pengarahan tim (Memberikan arahan dan motivasi kepada tim produksi). 

- Pengendalian kualitas (Memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan). 

- Pemeliharaan peralatan (Menjaga agar peralatan produksi tetap berfungsi dengan baik). 

- Pengembangan karyawan (Membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka)