Dalma hal etika :
- Pengenalan organisme hasil rekayasa genetika (GMO) dapat mengganggu ekosistem lokal dan keanekaragaman hayati. Salah satu masalah etika utama adalah potensi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Ada risiko yang terkait dengan pelepasan organisme hasil rekayasa genetika secara tidak sengaja ke lingkungan, yang dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia dan keseimbangan ekologis
- Modifikasi materi genetik menimbulkan pertanyaan etis mengenai manipulasi bentuk kehidupan. Kekhawatiran tentang “bermain Tuhan” dan implikasi moral dari mengubah susunan genetik organisme lazim. Ini termasuk perdebatan tentang sejauh mana manusia harus mengganggu proses alam dan potensi konsekuensi jangka panjang dari tindakan tersebut.
Sumber : Ni Putu Pranita, Rizki Novtarina, Robby Cahyo Nugroho, Rani Himayani, & Helmi Ismunandar. (2022). Application of Recombinant DNA Biotechnology: Development of Covid-19 Vaccine. Medical Profession Journal of Lampung, 11(3), 300-305. https://doi.org/10.53089/medula.v11i3.177
Dalam keamanan pangan :
Keberadaan glifosat dan herbisida beracun lainnya dalam produk makanan merupakan bahaya utama bagi kesehatan anak-anak yang terkait dengan konsumsi makanan berbasis GMO. Keberadaan glifosat dan herbisida kimia lainnya dalam produk makanan yang berasal dari tanaman GMO meningkatkan risiko paparan pada manusia. Glifosat adalah herbisida yang sering digunakan dalam pertanian, kehutanan, dan pengendalian gulma. Herbisida merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak tanaman yang bukan sasaran, memengaruhi proses fisiologis hewan, dan menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Glifosat juga dapat terdeteksi dalam urin manusia, dan penelitian menunjukkan bahwa makanan merupakan sumber kontak utama dengan bahan kimia ini.
Dampak positif bagi petani lokal yang paham mengenai GMO
- Petani dapat menghemat biaya produksi karena tidak perlu menggunakan banyak insektisida dan memantau hama.
- Petani dapat menggunakan lebih sedikit pestisida semprot karena tanaman GMO tahan terhadap kerusakan serangga.
- Petani dapat mengendalikan gulma tanpa merusak tanaman karena tanaman GMO toleran terhadap herbisida.
- Petani tidak perlu mengolah tanah untuk menyingkirkan gulma, sehingga dapat menjaga kesehatan tanah.
Dampak petani lokal yang tidak paham mengenai GMO :
Perusahaan atau negara besar yang memproduksi benih GMO dapat memiliki kontrol yang berlebihan atas pasokan pangan global. Terutama petani Indonesia masih menggunakan cara konvensional dan sedikit yang mengerti mengenai pemulliaan tanaman. Dampak yang ditimbulkan bagi petani lokal hasil pertanian dalam negeri akan kalah dengan hasil pertanian impor. Hal tersebut akan membuat petani merugi.