Implementasi bioteknologi dalam bidang pangan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs Nomor 2, “Tidak Ada Kelaparan” memiliki potensi risiko dan tantangan yang signifikan, terutama dalam hal etika, keamanan pangan, dan dampaknya pada petani lokal seperti:
1. Hal etika
• Keberagaman genetika
Penggunaan varietas tanaman tertentu yang dimodifikasi dapat mengarah pada pengurangan keragaman genetik. Hal ini berisiko meningkatkan ketergantungan pada beberapa varietas saja, yang dapat berakibat fatal jika terjadi serangan hama atau penyakit
• Kesehatan dan keamanan pangan
Konsumen berhak untuk mengetahui apakah makanan yang mereka konsumsi mengandung bahan hasil rekayasa genetik. Kurangnya transparansi dapat mengurangi kepercayaan publik dan menimbulkan kontroversi etis.
• Dampak sosial dan ekonomi
Akses yang tidak merata terhadap teknologi bioteknologi dapat memperburuk kesenjangan antara petani besar dan kecil, serta antara negara maju dan berkembang. Ini menimbulkan pertanyaan etis tentang keadilan sosial.
2. Keamanan pangan
Potensi dampak kesehatan jangka panjang, pencemaran silang dengan varietas lokal, dan risiko gangguan dalam rantai pasokan. Persepsi konsumen yang negatif dapat menyebabkan penolakan terhadap produk bioteknologi, sementara perbedaan regulasi antarnegara dapat menghambat adopsi teknologi. Oleh karena itu, pendekatan berbasis bukti dan komunikasi transparan sangat penting untuk memastikan kontribusi positif bioteknologi terhadap keamanan pangan global.
3. Dampak petani lokal
• Ketergantungan Ekonomi: Petani kecil mungkin menjadi tergantung pada perusahaan besar untuk benih dan input pertanian, yang dapat meningkatkan biaya dan mengurangi profitabilitas.
• Akses Terbatas ke Teknologi: Tidak semua petani memiliki akses yang sama terhadap teknologi bioteknologi, yang dapat memperlebar kesenjangan antara petani besar dan kecil.
• Perubahan Praktik Pertanian: Adopsi teknologi baru dapat mengubah metode bertani tradisional, yang mungkin tidak selalu sesuai dengan konteks lokal dan budaya petani.