1. Etika
- Modifikasi Genetik: Rekayasa genetika pada tanaman pangan menimbulkan pertanyaan etika tentang "bermain Tuhan" dan potensi dampak tak terduga pada ekosistem.
- Hak Kekayaan Intelektual: Paten pada teknologi bioteknologi dapat menghambat akses petani lokal terhadap benih dan teknologi yang dibutuhkan. Hal ini dapat memperkuat dominasi perusahaan besar dan menciptakan ketergantungan.
Sumber: https://www.biotifor.or.id/apa-itu-bioteknologi/?need_sec_link=1&sec_link_scene=im
2. Keamanan Pangan
- Alergenitas: Modifikasi genetik dapat menyebabkan munculnya alergen baru dalam tanaman pangan, yang berpotensi membahayakan kesehatan konsumen.
- Toksisitas: Perubahan genetik dapat menghasilkan zat beracun dalam tanaman pangan, yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
- Resistensi Antibiotik: Penggunaan gen resistensi antibiotik dalam tanaman pangan dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik pada manusia.
Sumber: https://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/34?need_sec_link=1&sec_link_scene=im
3. Dampak pada Petani Lokal
- Ketergantungan: Petani lokal dapat menjadi tergantung pada perusahaan besar yang menyediakan benih dan teknologi bioteknologi. Hal ini dapat mengurangi kebebasan mereka dalam memilih dan mengelola lahan.
- Efisiensi Lahan: Bioteknologi pangan dapat meningkatkan efisiensi lahan, namun juga dapat menyebabkan konsentrasi lahan di tangan sedikit orang. Hal ini dapat mengancam mata pencaharian petani kecil.
- Harga dan Pasar: Penggunaan bioteknologi pangan dapat menyebabkan fluktuasi harga dan persaingan tidak sehat di pasar. Petani lokal mungkin kesulitan bersaing dengan produk hasil bioteknologi.
Sumber: https://www.unas.ac.id/berita/manfaat-bioteknologi-pertanian-dalam-mensejahterakan-petani-di-indonesia/?need_sec_link=1&sec_link_scene=im