Proses formulasi kebijakan publik harus mempertimbangkan berbagai alternatif solusi karena setiap masalah publik memiliki dimensi yang kompleks, dengan dampak yang berbeda-beda bagi kelompok masyarakat dan sektor yang terlibat. Dengan mempertimbangkan alternatif-alternatif, pembuat kebijakan dapat memilih solusi yang paling efektif, efisien, dan berkelanjutan. Ini juga membantu mengurangi risiko kegagalan kebijakan, karena pembuat kebijakan dapat mengevaluasi pro dan kontra dari setiap pilihan dan menghindari potensi dampak negatif yang tidak diinginkan. Selain itu, dengan mempertimbangkan lebih banyak opsi, pembuat kebijakan dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan solusi terhadap kondisi yang dinamis.
2
Keterlibatan pemangku kepentingan dalam formulasi kebijakan meningkatkan efektivitas kebijakan karena mereka membawa perspektif, pengalaman, dan kebutuhan yang berbeda-beda yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh pembuat kebijakan. Partisipasi mereka memungkinkan kebijakan yang dihasilkan lebih representatif, realistis, dan sesuai dengan kondisi lapangan. Selain itu, dengan melibatkan pemangku kepentingan, pembuat kebijakan dapat membangun dukungan sosial dan politik yang lebih kuat, meningkatkan legitimasi, serta meminimalisir resistensi dari pihak-pihak yang terkena dampak kebijakan tersebut.