Sistem ekonomi islam menawarkan pendekatan yang berbeda dengan menggabungkan prinsip-prinsip etika dan moral islam ke dalam aktivitas ekonomi. Dalam praktiknya sistem ini menekankan keadilan, tanggung jawab sosial, etika bisnis, dan kebebasan berusaha.
Namun, terdapat tantangan dalam mengimplementasikan sistem ekonomi islam ini. Terdapat interpretasi terhadap ajaran agama islam dalam konteks ekonomi, yang dapat menyebabkan perbedaan pendapat. Juga mengadaptasi prinsip-prinsip islam dalam ekonomi global yang sangat kompleks merupakan tantangan tersendiri. Membangun institusi yang kuat dan efektif untuk mendukung sistem ekonomi islam membutuhkan waktu dan upaya yang besar.
Prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti keadilan, keberlanjutan, dan larangan riba, diimplementasikan melalui berbagai instrumen keuangan syariah, termasuk bank syariah, sukuk, dan koperasi syariah. Instrumen ini mendukung transaksi yang adil dan transparan, serta mempromosikan kesejahteraan masyarakat dengan menghindari praktik riba yang dianggap merugikan.
Sistem ekonomi Islam berkontribusi dalam menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan melalui redistribusi kekayaan dan pengembangan kewirausahaan berkelanjutan. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang prinsip syariah dan integrasi sistem keuangan konvensional dengan keuangan syariah.