Ketika menghadapi kondisi partai yang sulit, seperti yang dialami oleh PNI pada masa kolonial, kader-kader partai perlu menunjukkan keteladanan dengan beberapa sikap berikut:
- Komitmen pada Prinsip Perjuangan: Kader perlu tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip perjuangan partai, sebagaimana yang dicontohkan oleh Sukarno dan para pemimpin PNI lain. Prinsip ini mencakup keberanian bersikap demi kepentingan rakyat meski dihadapkan pada ancaman pemerintah kolonial.
- Solidaritas dan Kebersamaan: Di tengah perpecahan, penting bagi kader untuk menjaga solidaritas antaranggota. Walaupun ada perbedaan pandangan mengenai strategi, persatuan harus dijunjung tinggi, mengingat tujuan utama adalah perjuangan kemerdekaan atau perbaikan kondisi masyarakat.
- Kesabaran dan Kedewasaan dalam Berpolitik: Sikap sabar dan dewasa dalam menghadapi perpecahan sangat penting. Kader sebaiknya mengutamakan dialog dan musyawarah untuk meredakan ketegangan, serta berupaya mencari jalan keluar yang menguntungkan banyak pihak, bukan sekadar kepentingan kelompok tertentu.
- Kemandirian dan Kreativitas: Ketika dukungan dari struktur partai pusat melemah, kader harus mandiri dan kreatif dalam mencari solusi demi menjaga keberlanjutan perjuangan. Mereka bisa memanfaatkan jaringan yang ada dan merumuskan strategi baru, seperti yang dilakukan oleh para pendiri Partindo dan PNI Baru.
- Mengedepankan Kepentingan Bangsa di Atas Kepentingan Pribadi: Setiap kader harus mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat di atas ambisi atau posisi pribadi. Ini berarti mereka rela berkorban demi mencapai tujuan bersama, walaupun mungkin harus mengalah dalam perdebatan internal.
Keteladanan ini akan menunjukkan bahwa kader partai memiliki integritas dan ketangguhan dalam berjuang, bahkan di tengah tantangan yang besar.