Ketika partai mengalami tekanan hingga terpecah seperti yang dialami PNI, para kader perlu menunjukkan keteladanan dalam bentuk:
1. Kepemimpinan yang Kuat dan Berprinsip: Ketika menghadapi tekanan dari pihak luar, kader sebaiknya tetap memegang prinsip dan nilai-nilai dasar partai, serta memiliki sikap yang jelas dan tegas. Meneladani sikap Sukarno yang tidak goyah pada prinsip perjuangan, kader diharapkan tetap setia pada visi partai meskipun situasi sulit.
2. Kesatuan dan Solidaritas: Walau terpecah, kader harus menjaga persatuan di antara anggota dan fokus pada tujuan besar partai. Jika ada perbedaan pandangan, kader sebaiknya mengutamakan dialog terbuka dan mencari titik temu demi kepentingan bersama, mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
3. Adaptif tapi Tetap pada Tujuan Utama: Dalam kondisi sulit, kader yang baik harus bisa beradaptasi tanpa mengorbankan tujuan utama partai. Mereka perlu cerdas dalam menyusun strategi agar tetap bisa berperan dalam perjuangan meski situasi berubah.
4. Mementingkan Kepentingan Rakyat dan Bangsa: Ketika terjadi perpecahan, kader perlu tetap mengutamakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan bangsa daripada ambisi pribadi atau kelompok tertentu. Mencontoh para tokoh PNI yang berjuang demi kemerdekaan, kader harus menjadikan kepentingan rakyat sebagai prioritas dalam setiap tindakan.
5. Berani Mengambil Risiko: Seperti yang dilakukan para pemimpin PNI yang berani menghadapi resiko penangkapan dan tekanan kolonial, kader sebaiknya menunjukkan keberanian dalam memperjuangkan hak dan kebenaran walau dihadapkan pada risiko besar.