Bahan Diskusi Pertemuan 5

Diskusi pertemuan 5

Diskusi pertemuan 5

by NI KETUT ARININGSIH -
Number of replies: 0

a.. Kompromi dan Musyawarah

Ketika sebuah partai mengalami perpecahan, kompromi adalah hal yang penting agar keberlanjutan partai tetap terjaga. Dalam sejarah PNI, munculnya perbedaan pandangan antara pihak yang ingin membubarkan PNI dan pihak yang menolak pembubaran menunjukkan adanya dilema dalam partai itu sendiri.

 

Di masa-masa sulit, seperti yang dihadapi PNI, pemimpin dan kader harus mengutamakan musyawarah agar bisa mencapai kesepakatan atau, minimal, menemukan jalan tengah yang tidak merugikan kedua belah pihak.

 

Salah satu contohnya adalah bagaimana dalam situasi genting, Bung Karno tetap melakukan komunikasi aktif dengan para tokoh nasionalis lainnya untuk mendiskusikan arah perjuangan, meskipun pandangan politik mereka berbeda. Ini mencontohkan bahwa meskipun berbeda pendapat, dialog tetap diupayakan untuk mencapai kesepakatan demi kebaikan bersama.

 

 

b. Kesetiaan pada Nilai-nilai dan Tujuan Partai

 

Kesetiaan pada prinsip partai menunjukkan bahwa kader memegang teguh nilai-nilai perjuangan partai, bahkan ketika dihadapkan pada godaan untuk berpihak pada pihak lain atau mengikuti tekanan dari pihak eksternal.

Misalnya, Sukarno dan tokoh-tokoh PNI lainnya tetap memegang teguh prinsip-prinsip anti-kolonialisme dan memperjuangkan kemerdekaan meskipun ditekan oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Ketika partai mengalami perpecahan, kesetiaan ini sangat penting agar kader tidak tergoda untuk beralih ke partai lain atau mengubah prinsipnya hanya demi meraih keuntungan pribadi. Kader yang setia pada prinsip-prinsip partai adalah mereka yang tetap menjalankan amanat perjuangan meskipun dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan.

 

 

c. Kedisiplinan dan Pengendalian Diri

 

Kedisiplinan merupakan ciri penting bagi kader partai yang profesional, terutama saat menghadapi situasi internal yang kurang kondusif.Saat PNI menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial, banyak kader yang tetap disiplin dan menjaga pengendalian diri, tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa merusak reputasi partai. Mereka tetap bekerja dalam kerangka perjuangan partai dengan cara yang tidak melanggar aturan.

 

Pengendalian diri ini juga dapat terlihat dari sikap yang tidak mudah terpancing oleh provokasi lawan politik atau tekanan dari pihak luar. Misalnya, banyak tokoh PNI yang tetap menjaga hubungan baik dengan organisasi lain meskipun berbeda pandangan politik.

 

 

d. Keberanian dalam Memperjuangkan Perubahan

 

Bung Karno dan tokoh-tokoh lain di PNI menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka tetap vokal dan tidak gentar melawan pemerintah kolonial meskipun risiko penangkapan dan hukuman penjara selalu mengintai.

Dalam konteks kekinian, kader partai harus memiliki keberanian untuk berbicara mengenai kebenaran dan berani mengkritik pihak-pihak yang bertindak tidak sesuai dengan nilai-nilai keadilan, meskipun itu berarti melawan arus atau menghadapi konsekuensi tertentu.Keberanian ini menunjukkan integritas dan keikhlasan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan.

 

 

e. Komitmen pada Kepentingan Bangsa

 

Salah satu keteladanan besar yang ditunjukkan kader PNI adalah menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Kader PNI yang menghadapi perpecahan tetap memiliki satu tujuan: memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat.

 

Ketika Partindo terbentuk dari sebagian pecahan PNI, partai ini tetap memiliki visi untuk membebaskan Indonesia dari kolonialisme. Mereka menunjukkan bahwa meskipun berbeda organisasi, perjuangan utama tetap untuk kepentingan bangsa dan rakyat.

 

Pada masa sekarang, kader partai yang baik adalah mereka yang mengutamakan kepentingan rakyat. Mereka memahami bahwa partai adalah sarana untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan ini menjadi tanggung jawab utama mereka.

 

 

f. Menghormati Perbedaan Pendapat

 

Menghormati perbedaan pendapat adalah salah satu bentuk kedewasaan politik. Dalam PNI, ketika terjadi perbedaan pendapat mengenai pembubaran partai, beberapa anggota menunjukkan kedewasaan dengan tidak melakukan konfrontasi atau saling menjatuhkan.Kader partai perlu memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam demokrasi dan bahwa hal ini justru bisa memperkaya gagasan dalam memperjuangkan visi dan misi partai.Dengan menghormati perbedaan, kader partai akan lebih mudah membangun kerja sama dan menciptakan harmoni di dalam partai, sehingga partai tetap solid dan kuat dalam menghadapi tantangan eksternal.

 

 

g. Kesediaan untuk Berkorban

 

Seperti yang ditunjukkan oleh para pemimpin PNI, kesediaan untuk berkorban adalah ciri seorang pejuang sejati. Ketika kader partai dihadapkan pada pilihan sulit yang mungkin merugikan mereka secara pribadi, mereka tetap bersedia berkorban demi tercapainya tujuan bersama.Dalam konteks PNI, para pemimpin partai rela kehilangan kebebasan mereka dan dipenjara oleh pemerintah kolonial karena tetap mempertahankan prinsip perjuangan.Pengorbanan ini adalah contoh nyata dari dedikasi dan komitmen terhadap perjuangan, di mana kader partai menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

 

 

h. Memberikan Inspirasi kepada Masyarakat