ijin berpendapat ya kak, pejuang muda tetap bisa melaksanakan proyek tanpa biaya seperti pelatih soft skill yaitu pelatihan berbicara didepan umum, pelatihan membaca bahasa Indonesia ataupun pelatihan lainnya. Pemateri pelatihan softskill sendiri bisa dilakukan secara mandiri oleh peserta itu sendiri. Proyek lainnya yang berhubungan dengan pelatihan membaca yaitu pemberiaan buku (ilmu pengetahuan/lainnya) yang bersumber dari berbagai sumbangan masyarakat lainnya yang lebih mampu.