Bahan Diskusi Pertemuan 5

pertemuan e 5

pertemuan e 5

by AZAM AZIZ ANASTIASA -
Number of replies: 0
  • Pentingnya Menjaga Solidaritas dan Persatuan dalam Tujuan PNI, pada masa kepemimpinan Sukarno, memiliki tujuan yang jelas: kemerdekaan Indonesia. Ketika partai tersebut pecah, ada yang setuju untuk membubarkan partai dan ada yang menolak, ini menunjukkan adanya perbedaan pendapat internal yang cukup signifikan. Namun, dalam situasi seperti ini, kader partai sebaiknya menunjukkan keteladanan dalam menjaga solidaritas dan persatuan demi tujuan bersama. Meskipun terjadi perbedaan dalam strategi atau taktik, semangat untuk mencapai tujuan bersama harus tetap dipertahankan.

    Keteladanan yang Harus Ditunjukkan: Kader partai, dalam kondisi krisis seperti ini, sebaiknya tidak hanya berfokus pada perbedaan internal, tetapi lebih kepada tujuan yang lebih besar. Kader harus menunjukkan sikap dewasa dan bijaksana, mampu mendamaikan perbedaan pendapat, serta mencari solusi yang mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa, bukan kepentingan pribadi atau kelompok semata.

    Relevansi Saat Ini:
    Saat ini, kita bisa melihat banyak partai politik yang mengalami perpecahan internal, baik dalam konteks ideologi maupun kepemimpinan. Dalam menghadapi krisis internal tersebut, kader partai perlu untuk menjaga semangat kebersamaan dan berfokus pada tujuan yang lebih besar, misalnya meningkatkan kesejahteraan rakyat atau memperkuat demokrasi.

  • Kepemimpinan yang Teguh pada Prinsip dan Ideologi Salah satu kualitas utama Sukarno adalah keteguhan dalam mempertahankan prinsip dan ideologi, meskipun mendapat tekanan besar dari pemerintah kolonial dan mengalami perpecahan internal. Ia tetap berkomitmen pada perjuangan kemerdekaan Indonesia. Begitu pula dengan kader partai, meskipun dalam kondisi krisis, mereka harus tetap teguh pada prinsip dasar yang dipegang, yakni kepentingan rakyat dan cita-cita nasional.

    Keteladanan yang Harus Ditunjukkan: Kader harus menunjukkan integritas dan konsistensi dalam menjalankan ideologi partai, meskipun ada godaan untuk kompromi dalam menghadapi tekanan politik atau personal. Jika partai mengalami krisis, kader yang setia pada prinsip seharusnya tetap mengedepankan ideologi yang telah disepakati bersama, meskipun harus melalui perubahan atau adaptasi terhadap tantangan yang ada.

    Relevansi Saat Ini: Dalam politik Indonesia modern, kita sering melihat bagaimana partai politik terkadang terjebak dalam pragmatisme dan kompromi politik yang terlalu jauh dari ideologi atau visi awal. Dalam hal ini, kader yang teguh pada prinsip ideologi akan selalu menjadi penyeimbang dan menjaga agar partai tidak tergelincir dari jalur yang benar. Prinsip ini penting, terutama dalam konteks demokrasi yang sehat dan pembangunan negara.