Forum Diskusi Pertemuan 11. Nanosilica for Biomedical Aplication

Jawaban forum diskusi

Jawaban forum diskusi

oleh NUR FAUZIAH -
Jumlah balasan: 2

Sebagai bahan biomedis, nanosilika memang diperlukan untuk memenuhi beberapa

persyaratan selain tingkat kemurnian yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa kriteria utama

yang perlu dipenuhi:

1. Ukuran partikel ideal berada dalam kisaran nanometer, umumnya sekitar 10 hingga 100

nm. Ukuran ini memastikan nanosilika memiliki luas permukaan yang besar untuk

berinteraksi dengan biologis, dan bisa meresap serta tersebar dengan baik di dalam

tubuh.

2. Pada morfologi partikel, penting bagi partikel untuk memiliki bentuk sferis atau sebisa

mungkin menyerupai bola agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya efek

samping pada tubuh, seperti reaksi peradangan atau toksisitas lokal. Keseragaman

bentuk berguna dalam konteks aplikasi medis karena lebih memudahkan dalam

pengaturan formulasi.

3. Keamanan: Nanosilika perlu tetap stabil dalam beragam situasi, terutama dalam cairan

biologis. Penting untuk menjaga stabilitas yang baik agar dapat mencegah terjadinya

agregasi yang berpotensi mengurangi efektivitas dan meningkatkan tingkat toksisitas.

4. Permukaan nanosilika yang fungsional seharusnya mengandung gugus fungsional

tertentu seperti -OH atau -NH₂, yang dapat disesuaikan agar dapat berinteraksi dengan

molekul target atau biomolekul seperti protein, DNA, dan sebagainya. Hal tersebut

dapat meningkatkan keseuaian biologis dan efektivitas saat digunakan dalam aplikasi

di bidang kedokteran.

5. Nanosilika yang digunakan sebaiknya memiliki tingkat toksisitas yang rendah dan

bersifat tidak merusak jaringan biologis untuk menjaga sifat biokompatibelnya.

Penelitian toksisitas pada sel dan hewan percobaan biasanya dilaksanakan guna

memastikan keamanan produk tersebut.

6. Kapabilitas Biodegradasi: Dalam situasi tertentu, keberadaan nanosilika yang bisa

terurai oleh tubuh diinginkan guna mencegah penumpukan dalam jaringan. Namun,

penting juga untuk mengendalikan kecepatan biodegradasi agar tetap efektif dalam

jangka waktu yang memadai.

7. Permukaan nanosilika dapat dimodifikasi dengan senyawa khusus untuk mengikat obat,

protein, atau molekul lain agar berfungsi sebagai pembawa yang lebih efektif dalam

beberapa aplikasi, seperti pengiriman obat.

8. Karakteristik Hidrofilik atau Hidrofobik: Berdasarkan kebutuhan, nanosilika dapat

disesuaikan agar lebih bersifat hidrofilik atau hidrofobik. Sifat hidrofilik akan lebih 

 

referensi: Slowing, I. I., Trewyn, B. G., & Lin, V. S. Y. (2007). Mesoporous silica nanoparticles for intracellular delivery of membrane-impermeable proteins. Journal of the American Chemical Society, 129(28), 8845-8849.

Tang, F., Li, L., & Chen, D. (2012). Mesoporous silica nanoparticles: synthesis, biocompatibility and drug delivery. Advanced materials, 24(12), 1504-1534.

Sebagai balasan NUR FAUZIAH

Re: Jawaban forum diskusi

oleh ANIEK S HANDAYANI -
syarat utama adalah struktur nano harus memiliki pori yang berukuran meso atau mesoporous nano partikel, hal ini merupakan syarat utama agar bahan aktif dari drug dapat didispersikan kedalam penghantaran obat. bagaimana koponen aktif dari obat tersebur dapat didispersikan?
Sebagai balasan ANIEK S HANDAYANI

Re: Jawaban forum diskusi

oleh NUR FAUZIAH -
Mesoporous nanoparticles (MPNs) memegang peran utama dalam penghantaran obat, terutama berkat adanya pori-pori berukuran meso (2–50 nm) yang memungkinkan dispersinya bahan obat yang aktif. Komponen aktif dari obat dapat terdispersi melalui beberapa mekanisme seperti difusi, adsorpsi, dan enkapsulasi. Proses difusi terjadi saat molekul obat berpindah ke dalam pori-pori meso yang luas dengan menggunakan tekanan kapiler yang tinggi. Di samping itu, molekul obat bersifat mampu menempel pada permukaan pori dengan menggunakan interaksi elektrostatik atau ikatan hidrogen. Hal ini terjadi terutama ketika permukaan MPN telah dimodifikasi dengan gugus fungsional khusus agar lebih cocok dengan molekul obat. Proses enkapsulasi memungkinkan obat terperangkap di dalam pori-pori melalui infiltrasi larutan atau metode sol-gel, di mana larutan obat diresapi ke dalam nanopartikel, kemudian pelarut diuapkan untuk meninggalkan bahan aktif di dalam pori. Dengan kerangka ini, bahan aktif tidak hanya terdispersi dengan baik tetapi juga terlindungi dari kerusakan, dan pelepasannya dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan pengobatan atau kebutuhan terapi.