3.2. Forum Diskusi

M SHOHIB AL MIRBAD

M SHOHIB AL MIRBAD

by MUHAMMAD SHOHIB AL MIRBAD -
Number of replies: 0

Prinsip - prinsip etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) 

 

a.) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 

CSR adalah komitmen perusahaan untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Ini berarti perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnisnya. Mengapa CSR Penting?

- Reputasi (Perusahaan dengan reputasi baik akan lebih mudah menarik investor, pelanggan, dan talenta terbaik) 

- Lisensi untuk beroperasi (Masyarakat dan pemerintah semakin menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab atas dampaknya)

- Keberlanjutan (CSR membantu perusahaan menjadi lebih berkelanjutan dalam jangka panjang dengan mengelola risiko dan memanfaatkan peluang baru) 

- Inovasi (CSR dapat mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik dan berkelanjutan) 

 

b.) Prinsip etika bisnis yang penting

- Integritas (Jujur, transparan, dan konsisten dalam tindakan) 

- Keadilan (Memperlakukan semua pihak secara adil dan setara, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat) 

- Tanggung jawab (Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan, serta dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan) 

- Keberlanjutan (Memastikan aktivitas bisnis tidak merusak lingkungan dan dapat berlangsung dalam jangka panjang) 

- Respek terhadap hak asasi manusia (Menghormati hak-hak dasar semua individu, termasuk hak atas pekerjaan yang layak, kesehatan, dan keselamatan) 

 

c.) Integrasi CRS ke dalam Strategi bisnis

- Identifikasi materialitas (Tentukan isu-isu sosial dan lingkungan yang paling relevan bagi perusahaan dan pemangku kepentingannya)

- Tetapkan tujuan yang jelas (Buat tujuan CSR yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan waktu (SMART))

- Integrasikan ke dalam strategi bisnis (Jadikan CSR sebagai bagian integral dari strategi bisnis keseluruhan, bukan hanya kegiatan tambahan) 

- Ukur dan laporkan kinerja (Pantau secara teratur kemajuan CSR dan laporkan hasilnya kepada pemangku kepentingan)

- Kerjasama dengan pemangku kepentingan (Libatkan karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya CSR

 

Etika dalam pengambilan keputusan bisnis

 

a.) Membedakan keputusan etis dan tidak etis

• Etis yaitu Keputusan yang mempertimbangkan dampak terhadap semua pihak yang terlibat, baik internal (karyawan, pemegang saham) maupun eksternal (pelanggan, masyarakat, lingkungan). Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan keberlanjutan menjadi dasar.

• Tidak Etis yaitu Keputusan yang mengutamakan keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampak negatif jangka panjang. Tindakan seperti korupsi, diskriminasi, atau pelanggaran hukum termasuk dalam kategori ini.

 

b.) Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan

- Dampak Sosial

-> Keadilan sosial: Adakah ketidakadilan yang ditimbulkan?

-> Hak asasi manusia: Apakah keputusan tersebut menghormati hak-hak pekerja dan masyarakat?

-> Kesejahteraan masyarakat: Apakah keputusan ini memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas?

 

- Dampak Lingkungan

-> Efisiensi sumber daya: Apakah keputusan ini berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan?

-> Pencemaran: Apakah ada potensi pencemaran yang dihasilkan?

-> Perubahan iklim: Apakah keputusan ini memperparah perubahan iklim?

 

c.) Memastikan Kepatuhan terhadap Standar Etika

- Kode Etik Perusahaan : Buat kode etik yang jelas dan komprehensif sebagai pedoman bagi semua karyawan.

- Pelatihan Etika : Selenggarakan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran etika dan memberikan pemahaman tentang kode etik.

- Sistem Pelaporan: Buat saluran pelaporan yang aman bagi karyawan untuk melaporkan tindakan yang tidak etis tanpa takut akan tindakan balasan.

- Kepemimpinan yang Kuat: Contohkan perilaku etis yang baik dari tingkat atas manajemen.

- Evaluasi Kinerja: Masukkan dimensi etika dalam evaluasi kinerja karyawan