Pendapat saya mengenai Mikoremediasi dan Fitoremediasi yaitu:
Mikoremediasi melibatkan penggunaan fungi untuk menguraikan polutan, termasuk logam berat. Fungi memiliki kemampuan untuk mengakumulasi logam berat dan dapat mengubahnya menjadi bentuk yang kurang berbahaya melalui proses biotransformasi. Penelitian menunjukkan bahwa fungi tertentu dapat efektif dalam mengurangi konsentrasi logam berat di tanah dan air.
Fitoremediasi, di sisi lain, adalah proses di mana tanaman digunakan untuk menyerap, mengakumulasi, atau mendetoksifikasi logam berat dari tanah. Tanaman seperti enceng gondok (Eichhornia crassipes) dan semanggi air (Marsilea spp.) dikenal sebagai agen fitoremediator yang efektif. Namun, banyak tanaman lain juga memiliki potensi serupa. Selain enceng gondok dan semanggi air, beberapa tanaman lain yang berpotensi sebagai agen fitoremediator antara lain: Bunga matahari, genus brassica, tanaman jengger ayam, dan tanaman mangrove
Daftar Pustaka
Innah, M. Z., & Umar, M. R. (2023). FITOREMEDIASI TANAMAN HIAS BUNGA Impatiens balsamina L., DAN Zinnia elegans (Jacq.) Kuntze TERHADAP POLUTAN MERKURI PADA TANAH:-. BIOMA: JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 8(2), 1-10.
Adji, B. K. 2018. Potensi Impatiens balsamina L. sebagai agen fitoremediasi tanah tercemar limbah industri perak Kotagede: laju penyerapan, laju eliminasi, dan bioakumulasi subselular. Skripsi. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.