Forum Diskusi Pertemuan ke-10

Nur Ainun (1822600015)

Nur Ainun (1822600015)

by NUR AINUN -
Number of replies: 0

Bioremediasi adalah proses pemulihan lingkungan yang menggunakan organisme hidup, seperti mikroorganisme, tanaman, atau jamur, untuk mengurangi atau menghilangkan polutan dari lingkungan. Dua pendekatan bioremediasi yang sangat menarik dalam mengatasi kontaminasi logam berat adalah mikoremediasi dan fitoremediasi.

 

Mikoremediasi

 

Mikoremediasi adalah penggunaan jamur (fungi) untuk mengurai atau mengurangi kontaminasi bahan berbahaya, termasuk logam berat, dari lingkungan. Jamur memiliki kemampuan untuk memanfaatkan berbagai mekanisme, seperti bioakumulasi, biomobilisasi, dan transformasi kimiawi, untuk menangani polutan. Salah satu contoh terkenal adalah jamur dari genus Pleurotus dan Ganoderma, yang dapat mengakumulasi logam berat seperti kadmium dan timbal dari tanah yang terkontaminasi. Mekanisme mikoremediasi sangat efisien karena jaringan hifa jamur memiliki luas permukaan yang besar, sehingga memungkinkan penyerapan logam berat dalam jumlah besar.

 

Fitoremediasi

 

Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk menyerap, menstabilkan, atau mengubah polutan yang ada di lingkungan, termasuk logam berat. Tanaman dapat mengakumulasi logam berat di jaringan mereka, terutama akar dan batang, serta dapat mengubah logam berat menjadi bentuk yang kurang toksik. Tanaman yang umum digunakan dalam fitoremediasi meliputi enceng gondok (Eichhornia crassipes) dan semanggi air (Marsilea quadrifolia), yang keduanya memiliki kemampuan untuk mengakumulasi logam berat seperti timbal.

 

Namun, selain enceng gondok dan semanggi air, ada beberapa tanaman lain yang berpotensi untuk digunakan dalam fitoremediasi logam berat:

 

1. Talas air (Colocasia esculenta): Tanaman ini telah terbukti efektif dalam mengakumulasi berbagai logam berat, seperti arsenik dan kadmium, terutama pada area pertanian yang tercemar.

 

 

2. Mustard hitam (Brassica juncea): Mustard hitam dikenal karena kemampuannya dalam akumulasi logam berat, terutama kadmium, timbal, dan merkuri. Tanaman ini dapat digunakan untuk memperbaiki tanah yang terkontaminasi.

 

 

3. Kangkung air (Ipomoea aquatica): Tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengatasi kontaminasi logam berat seperti tembaga, kadmium, dan timbal, karena memiliki kemampuan untuk mengakumulasi logam dalam akar dan daunnya.

 

 

4. Vetiver (Chrysopogon zizanioides): Tanaman ini dikenal karena akarnya yang panjang dan kemampuannya untuk menyerap logam berat seperti arsenik, cadmium, dan timbal.

 

Daftar Pustaka:

 

Nandya Amalia Dewi (2023). Mengenal Bioremediasi dan Manfaatnya Bagi Lingkungan.

Jakarta : Mega Anugerah Energi

 

Afrizal, Ali (2022). TEKNOLOGI BIOREMIDIASI UNTUK PENGOLAHAN POPs. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.