Diskusi Pertemuan 5

Teman 1 kampus

Teman 1 kampus

by MUHAMMAD SUSILO ADI WIBOWO -
Number of replies: 0

Tunarungu sangat berat (110 dB) yang dialami Si A sejak lahir akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasinya. Berikut adalah beberapa kemungkinan dampak yang dapat terjadi:

 

*Keterlambatan atau Kegagalan dalam Memperoleh Bahasa Lisan: Karena Si A tidak dapat mendengar suara dengan baik, ia akan mengalami kesulitan dalam meniru bunyi-bunyi bahasa. Akibatnya, ia mungkin akan mengalami keterlambatan atau bahkan kegagalan dalam mengembangkan kemampuan bahasa lisan yang memadai.

Kesulitan dalam Memahami Bahasa:  Selain kesulitan dalam memproduksi bahasa, Si A juga akan kesulitan dalam memahami bahasa yang diucapkan orang lain. Ini karena ia tidak dapat menangkap sebagian besar informasi yang disampaikan melalui suara.

Penggunaan Bahasa yang Sederhana: Jika Si A berhasil mengembangkan bahasa, kemungkinan besar bahasanya akan lebih sederhana dibandingkan dengan anak-anak yang mendengar. Ia mungkin akan menggunakan kalimat yang pendek, kosakata yang terbatas, dan struktur kalimat yang sederhana.

Kesulitan dalam Berinteraksi Sosial: Kemampuan bahasa yang terbatas akan berdampak pada kemampuan Si A dalam berinteraksi sosial. Ia mungkin akan merasa kesulitan dalam mengikuti percakapan, membuat teman, dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa:

 

Selain tingkat keparahan tunarungu, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi perkembangan bahasa Si A, antara lain:

 

Usia diagnosis dan intervensi: Semakin dini diagnosis dan intervensi dilakukan, semakin baik peluang Si A untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.

Jenis dan intensitas intervensi: Jenis intervensi yang tepat, seperti terapi wicara, penggunaan alat bantu dengar, atau implant koklea, serta intensitas terapi yang cukup, sangat penting untuk mendukung perkembangan bahasa Si A.

Dukungan keluarga dan lingkungan: Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting untuk memotivasi Si A dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan bahasanya.

 

Pentingnya Intervensi Dini:

 

Intervensi dini sangat penting untuk membantu Si A mengembangkan potensi bahasanya. Beberapa bentuk intervensi yang dapat dilakukan antara lain:

 

Terapi wicara: Terapi wicara dapat membantu Si A dalam mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan, dan memahami bahasa.

Pendidikan khusus: Pendidikan khusus dapat memberikan Si A akses ke kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhannya dan dukungan dari tenaga pendidik yang terlatih.

Penggunaan alat bantu dengar atau implant koklea: Alat bantu dengar atau implant koklea dapat membantu Si A mendengar suara dengan lebih baik dan mempermudah proses pembelajaran bahasa.