Menurut saya peningkatan paham radikalisme dan ekstremisme, baik dalam bentuk agama maupun ideologi, merupakan ancaman serius bagi persatuan bangsa Indonesia yang pluralistik. Sebagai negara yang dibangun atas dasar keberagaman, ancaman ini dapat menggerus nilai-nilai toleransi, kebhinekaan, dan Pancasila sebagai falsafah bangsa.
Radikalisme sering kali muncul karena beberapa faktor, seperti pemahaman agama yang sempit, ketimpangan sosial-ekonomi, hingga propaganda melalui teknologi informasi. Hal ini diperburuk oleh penyebaran narasi intoleran yang memanfaatkan media sosial untuk merekrut, menyebarkan ideologi ekstrem, dan memecah belah masyarakat.
Bahaya ekstremisme tidak hanya menciptakan polarisasi masyarakat tetapi juga dapat mengarah pada tindakan kekerasan, seperti terorisme, yang mengancam stabilitas negara. Dalam konteks ideologi, upaya menggantikan Pancasila dengan sistem lain juga berpotensi merusak fondasi persatuan yang telah dibangun dengan susah payah.