Menurut saya, industri bisnis Islam bukan hanya tentang memastikan produk halal, tetapi juga tentang menjalankan bisnis sesuai prinsip syariah. Hal ini mencakup penghindaran riba, gharar (ketidakpastian yang merugikan), dan memastikan adanya keadilan dalam setiap transaksi. Misalnya, dalam perbankan syariah, tidak ada konsep bunga (riba). Sebagai gantinya, digunakan sistem bagi hasil, di mana keuntungan dan kerugian ditanggung bersama antara pihak bank dan nasabah. Hal ini sangat berbeda dengan bank konvensional yang tetap menerapkan bunga meskipun nasabah mengalami kerugian. Begitu pula dalam contoh industri, perusahaan harus memberikan upah yang adil, tidak melakukan eksploitasi, serta transparan terhadap konsumen.
Maka, sangat relevan jika menerapkan ini di era sekarang, di mana banyak orang mulai peduli terhadap etika bisnis dan keberlanjutan. Jika dijalankan dengan baik, industri bisnis Islam memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.