menurut saya, Tantangan utama dalam mengembangkan potensi desa berbasis pemberdayaan masyarakat dan ekologi mencakup beberapa aspek penting. Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan sering kali menjadi hambatan dalam implementasi program berbasis ekologi. Kedua, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola potensi lokal secara efektif dapat menghambat inovasi. Ketiga, minimnya akses terhadap pembiayaan, teknologi, dan pasar membuat masyarakat desa sulit mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. Selain itu, koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, sering kali kurang optimal, sehingga kolaborasi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk mengatasi tantangan ini secara kolaboratif, diperlukan pendekatan berbasis partisipasi. Pemerintah dapat menyediakan pelatihan dan pendampingan teknis bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka. Sektor swasta dapat berperan sebagai mitra strategis dalam penyediaan teknologi dan akses pasar, sementara lembaga non-pemerintah dapat membantu dalam membangun kesadaran dan memberdayakan komunitas lokal. Pendekatan berbasis ekologi dapat diperkuat dengan mengintegrasikan kearifan lokal, seperti sistem pertanian tradisional yang ramah lingkungan. Selain itu, forum desa atau musyawarah desa dapat digunakan sebagai wadah untuk membangun konsensus dan memastikan keterlibatan semua pihak, sehingga pengelolaan potensi desa menjadi lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan lokal.