Kebijakan produksi dan penggunaan biodiesel di Indonesia, menunjukkan komitmen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Dengan potensi besar dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku, kebijakan ini diharapkan dapat menghemat devisa dan meningkatkan nilai tambah industri hilir. Selain kelapa sawit, terdapat potensi bahan baku alternatif untuk biodiesel di Indonesia. Beberapa alternatif tersebut meliputi:
1. Jarak Pagar (Jatropha curcas): Tumbuhan ini dapat tumbuh di lahan marginal dan menghasilkan minyak yang dapat digunakan untuk biodiesel.
2. Sorghum: Tanaman ini memiliki produktivitas tinggi dan dapat digunakan untuk menghasilkan bioetanol sebagai campuran biodiesel.
3. Lemna (Kembang kol air): Tumbuhan air ini memiliki potensi tinggi dalam produksi biomassa yang dapat diolah menjadi biodiesel.
Menggunakan bahan baku alternatif ini dapat mengurangi tekanan terhadap lahan kelapa sawit dan mendukung keberlanjutan lingkungan, serta meningkatkan ketahanan energi nasiona