Si A, yang tunarungu berat sejak lahir, kemungkinan memiliki keterbatasan dalam bahasa lisan karena tidak dapat mendengar suara. Namun, jika diperkenalkan dengan bahasa isyarat sejak dini, ia dapat mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik. Faktor penentu seperti intervensi dini, dukungan keluarga, dan pendidikan inklusif sangat mempengaruhi kemampuan bahasanya. Dengan pendekatan bilingual (bahasa isyarat dan literasi tertulis), Si A dapat mencapai kemampuan bahasa yang optimal, meski tanpa itu ia berisiko mengalami keterlambatan komunikasi dan isolasi sosial.