Diskusi Pembelajaran 10

DISKUSI PEMBELAJARAN 10

DISKUSI PEMBELAJARAN 10

by 220121600115 ROHAN AMIRUL FAIZIN -
Number of replies: 0

1. 

1. Fokus pada Penguasaan Kompetensi Nyata

  • Penilaian Berbasis Kompetensi (PBK): Mengukur sejauh mana siswa benar-benar menguasai keterampilan atau kompetensi tertentu sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Penilaian Konvensional: Sering kali hanya menilai penguasaan materi berdasarkan hasil tes atau hafalan, tanpa memastikan apakah siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata.

2. Berpusat pada Siswa (Student-Centered)

  • PBK: Menyesuaikan kecepatan dan kebutuhan siswa. Siswa dapat maju setelah benar-benar menguasai suatu kompetensi, sehingga pembelajaran lebih individual dan personal.
  • Penilaian Konvensional: Biasanya seragam untuk semua siswa, tanpa mempertimbangkan perbedaan dalam kemampuan dan kecepatan belajar.

3. Penekanan pada Keterampilan Praktis

  • PBK: Lebih menekankan pada penguasaan keterampilan praktis dan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, serta pemecahan masalah.
  • Penilaian Konvensional: Sering kali fokus pada aspek teoritis tanpa mengukur kemampuan siswa dalam menerapkannya di dunia nyata.

4. Penilaian yang Berkelanjutan

  • PBK: Dilakukan secara berkelanjutan melalui observasi, portofolio, proyek, dan penilaian kinerja, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa.
  • Penilaian Konvensional: Biasanya dilakukan pada akhir suatu periode (seperti ujian akhir) yang tidak selalu mencerminkan proses pembelajaran siswa secara keseluruhan.

5. Memberikan Umpan Balik yang Lebih Relevan

  • PBK: Memberikan umpan balik yang spesifik terhadap kompetensi tertentu, sehingga siswa tahu apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana caranya.
  • Penilaian Konvensional: Umpan balik sering kali hanya berupa nilai angka atau huruf tanpa penjelasan mendalam.

6. Mengurangi Ketergantungan pada Tes Tertulis

  • PBK: Menggunakan berbagai metode penilaian seperti penilaian kinerja, simulasi, diskusi, atau produk nyata, yang lebih mencerminkan kemampuan siswa secara holistik.
  • Penilaian Konvensional: Sangat bergantung pada tes tertulis yang terkadang tidak dapat menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh.

7. Mendorong Pembelajaran Aktif dan Mandiri

  • PBK: Membantu siswa memahami tujuan belajar mereka, sehingga mereka lebih aktif, bertanggung jawab, dan termotivasi untuk mencapai kompetensi tertentu.
  • Penilaian Konvensional: Lebih sering bersifat pasif, di mana siswa hanya belajar untuk mendapatkan nilai tertentu tanpa memahami relevansi materi yang dipelajari.

8. Mengurangi Tekanan Ujian

  • PBK: Karena penilaian berlangsung secara bertahap dan terintegrasi dalam proses pembelajaran, siswa tidak menghadapi tekanan besar hanya pada satu waktu tertentu (seperti saat ujian).
  • Penilaian Konvensional: Sering kali menimbulkan stres pada siswa karena banyaknya tekanan untuk berhasil dalam ujian yang bersifat sekali selesai.

9. Mengukur Berbagai Aspek Kompetensi

  • PBK: Mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan), memberikan pandangan yang lebih lengkap terhadap kemampuan siswa.
  • Penilaian Konvensional: Cenderung hanya mengukur aspek kognitif melalui tes tertulis atau kuis.

10. Relevan dengan Dunia Kerja dan Kehidupan Nyata

  • PBK: Memastikan siswa memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau kehidupan sehari-hari, seperti komunikasi, kolaborasi, atau pemecahan masalah.
  • Penilaian Konvensional: Kurang berfokus pada aspek praktis dan relevansi dengan kebutuhan dunia nyata.

2. 

Untuk Siswa

a. Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan

  • Klarifikasi Tujuan: Feedback membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan sejauh mana mereka telah mencapainya.
  • Identifikasi Kesenjangan: Memberikan informasi spesifik tentang area yang perlu ditingkatkan, sehingga siswa tahu apa yang harus diperbaiki.

b. Mendorong Pertumbuhan dan Motivasi

  • Motivasi untuk Belajar: Feedback yang positif dan konstruktif dapat meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar siswa.
  • Mindset Pertumbuhan (Growth Mindset): Memberikan penekanan pada proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhir, sehingga siswa melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar.

c. Mengembangkan Kemampuan Reflektif

  • Refleksi Diri: Feedback yang jelas dan terbuka membantu siswa belajar mengevaluasi diri mereka sendiri.
  • Kemandirian Belajar: Membiasakan siswa untuk menerima dan memanfaatkan feedback dapat mendorong mereka menjadi pembelajar mandiri.

d. Memberikan Panduan Konkret

  • Langkah yang Jelas: Feedback yang baik menawarkan langkah-langkah konkret yang dapat diambil siswa untuk meningkatkan kinerja mereka.
  • Contoh yang Relevan: Menyediakan contoh nyata membantu siswa memahami bagaimana memperbaiki atau memperkuat kompetensi mereka.

2. Untuk Guru

a. Mendukung Pengembangan Profesional

  • Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan: Feedback dari kolega, siswa, atau supervisor membantu guru memahami area yang sudah berhasil dan aspek yang perlu diperbaiki.
  • Peningkatan Keterampilan Mengajar: Feedback yang berfokus pada metode atau strategi pengajaran memungkinkan guru menyesuaikan pendekatan mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

b. Mendorong Inovasi

  • Eksplorasi Metode Baru: Feedback tentang efektivitas strategi tertentu dapat mendorong guru mencoba pendekatan baru atau teknologi yang berbeda.
  • Adaptasi Kurikulum: Guru dapat menyesuaikan materi atau teknik pengajaran berdasarkan masukan tentang kebutuhan siswa.

c. Membangun Hubungan yang Lebih Baik

  • Komunikasi yang Efektif: Feedback dari siswa atau rekan kerja membantu guru memahami cara mereka diterima, sehingga dapat memperbaiki komunikasi dan hubungan dengan siswa.
  • Kolaborasi: Feedback yang mendukung mendorong guru untuk bekerja sama dengan kolega dalam mengembangkan strategi pengajaran.

d. Mengembangkan Kesadaran Reflektif

  • Refleksi Profesional: Feedback memotivasi guru untuk secara rutin mengevaluasi praktik mereka sendiri.
  • Perbaikan Berkelanjutan: Guru yang terbuka terhadap feedback cenderung lebih proaktif dalam mencari solusi dan memperbaiki cara mengajar mereka.

Karakteristik Feedback yang Baik

  • Spesifik dan Terfokus: Feedback harus jelas, mengacu pada aspek tertentu yang ingin diperbaiki.
  • Konstruktif: Berfokus pada solusi atau saran yang membantu, bukan hanya menunjukkan kekurangan.
  • Tepat Waktu: Diberikan sesegera mungkin setelah aktivitas atau tugas selesai, sehingga relevan dan dapat langsung diterapkan.
  • Berdasarkan Data atau Bukti: Feedback yang didasarkan pada pengamatan atau hasil konkret lebih bermanfaat.
  • Berimbang: Mengakui kelebihan dan memberikan apresiasi, sambil tetap menyarankan perbaikan di area tertentu.

Dampak Jangka Panjang

Bagi Siswa

  • Meningkatkan hasil belajar secara bertahap.
  • Mengembangkan keterampilan reflektif dan rasa percaya diri.
  • Membentuk kebiasaan belajar yang proaktif dan mandiri.

Bagi Guru

  • Meningkatkan efektivitas pengajaran.
  • Membantu membangun budaya pembelajaran kolaboratif di sekolah.
  • Mendukung pengembangan profesional berkelanjutan, menciptakan guru yang lebih adaptif terhadap perubahan kebutuhan pendidikan.