Dalam metode top-down, teknik yang paling sering digunakan dalam penelitian adalah ball milling, laser ablation, dan nanolitografi.
• Ball Milling adalah proses penggilingan material besar menjadi partikel kecil menggunakan bola-bola penggiling dalam drum yang berputar. Material awal dimasukkan bersama bola-bola logam atau keramik, lalu drum diputar sehingga energi tumbukan antara bola-bola dan material menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil, hingga mencapai skala nano.
Kelebihan Ball Milling yaitu efisien dan ekonomis. Proses ini relatif sederhana dan hemat biaya dibandingkan metode lain. Serta dapat digunakan untuk berbagai material seperti logam, keramik, atau bahan organik.
• Laser ablation adalah salah satu teknik yang digunakan dalam metode top-down untuk menghasilkan nanopartikel. Dalam proses ini, laser berenergi tinggi digunakan untuk mengablasikan (mengikis) material target dalam bentuk padat, mengubahnya menjadi uap atau plasma, yang kemudian mengembun menjadi nanopartikel. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan nanopartikel logam atau material lainnya dengan ukuran yang sangat kecil.
Kelebihan Laser Ablation dalam Penelitian yaitu ukuran partikel terkontrol. Pada teknik ini memungkinkan pengendalian yang lebih baik atas ukuran nanopartikel dengan mengatur parameter laser (seperti energi, durasi tembakan, dan frekuensi). Dan tidak memerlukan bahan kimia eksternal. Berbeda dengan metode lain yang memerlukan bahan kimia reduktor atau stabilizer, laser ablation tidak memerlukan reagen tambahan.
• Nanolitografi melibatkan pembuatan pola pada permukaan material menggunakan teknik pencetakan dengan skala yang sangat kecil, biasanya dalam rentang nanometer. Proses ini sangat bergantung pada teknik pencitraan yang sangat presisi untuk membuat struktur mikroskopis atau nanoskala yang digunakan dalam berbagai aplikasi.
Kelebihan Nanolitografi yaitu presisi tinggi, ini dapat menghasilkan pola dengan ketelitian nanometer, sangat penting untuk produksi perangkat semikonduktor dan aplikasi teknologi tinggi lainnya. Pada skala kecil mampu membuat struktur dalam skala nano yang tidak dapat dicapai dengan metode lain seperti teknik pemrosesan mikro konvensional. Serta fleksibilitas material yang dapat digunakan pada berbagai substrat dan material, termasuk silikon, logam, dan polimer.