Bahan Diskusi Pertemuan 7

Diskusi pertemuan 7

Diskusi pertemuan 7

by Emiliana Filna -
Number of replies: 0

Dinamika politik pada masa kolonial di Indonesia sangat dipengaruhi oleh adanya berbagai fraksi nasional yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Beberapa peristiwa penting yang menjadi bagian dari dinamika ini adalah Petisi Sutrajo dan GAPI (Gabungan Politik Indonesia), yang mencerminkan ketegangan antara kelompok-kelompok nasionalis dengan pemerintah kolonial Belanda.

1.Fraksi NasionalP

ada masa kolonial, muncul berbagai fraksi atau kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Beberapa kelompok ini mengusung pendekatan yang berbeda, mulai dari yang lebih moderat hingga radikal. Fraksi nasionalis yang moderat umumnya berjuang dengan cara damai melalui saluran hukum dan politik, sementara kelompok radikal lebih mengandalkan aksi langsung untuk menuntut kemerdekaan. Fraksi-fraksi ini mencerminkan perbedaan strategi dalam menghadapi Belanda, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu merdeka dari penjajahan.

2.Petisi Sutrajo

Petisi Sutrajo (atau lebih dikenal sebagai Petisi Soetardjo) yang diajukan pada tahun 1936 merupakan salah satu langkah penting dalam dinamika politik masa kolonial. Petisi ini disampaikan oleh anggota Volksraad (Dewan Rakyat) Soetardjo, yang meminta kepada pemerintah kolonial Belanda untuk memberikan otonomi lebih luas kepada Indonesia, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dalam bentuk pemerintahan yang lebih mandiri.

3. GAPI (Gabungan Politik Indonesia)

GAPI adalah organisasi yang dibentuk pada tahun 1939 sebagai gabungan partai politik yang memiliki tujuan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah bagi kelompok-kelompok yang berjuang di luar batas-batas partai politik tradisional, dan memiliki tujuan yang lebih bersifat nasionalis. GAPI menjadi semakin penting dalam merumuskan posisi politik yang lebih terorganisir dalam menanggapi kebijakan kolonial.