Golongan muda, seperti Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, memiliki semangat revolusioner yang tinggi. Mereka mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilakukan tanpa menunggu persetujuan Jepang. Pandangan mereka didasarkan pada keyakinan bahwa situasi saat ini adalah kesempatan emas untuk mendeklarasikan kemerdekaan, terutama setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Ag
Tindakan golongan muda mencerminkan keberanian dan tekad mereka untuk segera memutuskan nasib bangsa secara mandiri. Mereka bahkan membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang agar lebih mudah melaksanakan proklamasi.