1. Golongan Tua (Kaum Nasionalis Senior)
-
Peran:
- Golongan ini terdiri dari tokoh-tokoh senior seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir.
- Mereka berperan dalam diplomasi dan negosiasi dengan pemerintah Jepang serta menyusun strategi jangka panjang untuk kemerdekaan.
- Soekarno dan Hatta menjadi tokoh utama yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
-
Dinamika:
- Golongan ini cenderung memilih pendekatan hati-hati dan kooperatif dengan Jepang, memanfaatkan janji kemerdekaan sebagai momentum.
2. Golongan Muda
-
Peran:
- Golongan ini terdiri dari pemuda-pemuda seperti Sutan Syahrir, Chairul Saleh, Wikana, dan Soekarni.
- Mereka berperan sebagai katalisator dalam mempercepat proses kemerdekaan.
- Mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang.
-
Dinamika:
- Terjadi perbedaan pandangan antara golongan muda dan tua, puncaknya adalah peristiwa "Penculikan Rengasdengklok" pada 16 Agustus 1945, di mana golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang.
3. Golongan Militer
-
Peran:
- Prajurit pribumi yang tergabung dalam organisasi seperti PETA (Pembela Tanah Air) memiliki peran penting dalam pengamanan dan sebagai kekuatan yang siap mendukung kemerdekaan.
- Setelah proklamasi, mereka menjadi basis awal pembentukan Tentara Nasional Indonesia.
-
Dinamika:
- Golongan militer menyadari bahwa keterlibatan mereka diperlukan untuk memastikan stabilitas dan keberlangsungan perjuangan setelah kemerdekaan