Penggunaan penilaian formatif dan sumatif secara efektif dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat membantu mengukur perkembangan keterampilan berbahasa siswa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) serta mendukung penguatan nilai-nilai karakter. Berikut adalah penjelasan dan contoh teknik penilaian yang sesuai untuk setiap jenis penilaian:
---
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Tujuan utama adalah membantu siswa memperbaiki keterampilannya.
Contoh Teknik Penilaian Formatif
1. Menyimak: Diskusi Kelompok
Kegiatan: Siswa mendengarkan cerita pendek atau puisi yang dibacakan guru, kemudian mendiskusikan pesan moralnya dalam kelompok.
Penilaian: Guru mengamati keaktifan siswa dalam diskusi, pemahaman isi cerita, dan kemampuan mengidentifikasi nilai karakter seperti kerja sama dan toleransi.
Manfaat: Membantu siswa memahami isi cerita dan mengaplikasikan nilai moral dalam kehidupan.
2. Berbicara: Praktik Cerita Ulang
Kegiatan: Siswa menceritakan kembali cerita rakyat atau dongeng dengan kata-kata sendiri.