1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik langsung.
Teknik Penilaian
- Diskusi Kelompok: Siswa diajak berdiskusi tentang tema tertentu, seperti pesan moral dalam cerpen atau puisi. Guru mengamati kemampuan berbicara, mendengarkan, dan berargumentasi.
- Lembar Kerja Siswa (LKS): Berisi latihan memahami bacaan, seperti menganalisis unsur intrinsik cerita pendek atau membuat peta konsep dari sebuah teks eksposisi.
- Jurnal Refleksi: Siswa menuliskan pengalaman dan pendapat mereka tentang proses belajar, misalnya kesulitan dalam menyusun kalimat efektif atau mengekspresikan ide melalui tulisan.
Manfaat
- Mengembangkan Kompetensi: Penilaian ini memungkinkan siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam keterampilan berbahasa (membaca, menulis, berbicara, mendengarkan), sehingga mereka dapat memperbaiki diri selama pembelajaran berlangsung.
- Membangun Karakter: Melalui diskusi kelompok, siswa belajar nilai kerja sama, toleransi, dan menghargai pendapat orang lain.
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar siswa.
Teknik Penilaian
- Ujian Akhir: Mengukur pemahaman siswa terhadap materi, seperti menulis karangan, menjawab soal pilihan ganda tentang unsur sastra, atau menganalisis teks drama.
- Proyek Karya Sastra: Siswa diminta menulis cerpen, puisi, atau skenario drama dan menyajikannya dalam bentuk portofolio atau pertunjukan.
- Tes Lisan: Mengukur keterampilan berbicara, seperti pidato, bercerita, atau debat tentang isu-isu yang relevan dengan pembelajaran.
Manfaat
- Mengembangkan Kompetensi: Penilaian ini membantu siswa mengukur penguasaan mereka terhadap keterampilan berbahasa, seperti kemampuan menyusun teks, berbicara dengan runtut, atau menganalisis karya sastra.
- Membangun Karakter: Melalui proyek karya sastra, siswa dilatih untuk kreatif, disiplin, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
Kombinasi Penilaian Formatif dan Sumatif
Penggunaan kedua jenis penilaian secara bersinergi dapat:
- Meningkatkan Kompetensi Siswa: Penilaian formatif memberikan kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri, sedangkan penilaian sumatif menunjukkan hasil akhir yang telah dicapai.
- Menginternalisasi Nilai-Nilai Karakter: Proses belajar yang berkesinambungan membantu siswa mempraktikkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kolaborasi.
Contoh Penerapan Kombinasi
- Awal Pembelajaran: Guru menggunakan diskusi kelompok (formatif) untuk melatih siswa memahami dan menganalisis tema cerita.
- Proses Pembelajaran: Siswa menyusun draf cerpen secara bertahap, dengan bimbingan dan umpan balik guru (formatif).
- Akhir Pembelajaran: Cerpen yang telah selesai dinilai berdasarkan rubrik penilaian proyek (sumatif), mencakup aspek bahasa, kreativitas, dan struktur cerita.