Dinamika politik saat itu ditandai oleh tekanan situasi global, yaitu kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, yang menciptakan peluang besar bagi Indonesia untuk merdeka. Ketegangan antara kedua golongan akhirnya mencapai kompromi setelah perundingan yang intens, dengan puncaknya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya sinergi antara keberanian golongan muda dan kebijaksanaan golongan tua dalam menghadapi situasi genting, yang menjadi dasar berdirinya Indonesia sebagai negara merdeka.