Pejuang Muda

Mohon izin menjawab pertanyaan dari Anita.
Menurut saya cara menghadapi masyarakat yang susah untuk berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
ketika kita melakukan verval data DTKS, kita memerlukan pendamping PKH atau kepala dusun yang menemani kita. Ibarat kata, ketika kita bertanya dan warga setempat tidak tahu maksud dari pertanyaan kita, tugas pendamping atau kepala dusun menerjemahkan apa yang kita bicarakan.
Apalagi kita orang baru di daerah tersebut, kita pun juga perlu pendampingan agar lebih memahami adat istiadat, tata krama di daerah tersebut.

Perlu adanya pendekatan lebih mendalam dan tutur kata yang baik agar maksud dan tujuan kita dapat tersampikan dengan baik