Forum Diskusi 4: Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan Sosial

by MARISSA AZZUHRUF GAMAYANTI -
Number of replies: 0

Secara teoritis tahapan pengembangan wirausaha sosial adalah organizational readiness, opportunity identification, feasibility study, business plan, launch preparation, start up, evaluation, strengthening. Tahapan pengembangan kewirausahaan sosial pada umumnya melalui serangkaian proses berikut ini, antara lain:

1. Peluang atau Masalah

Bagi inovator, masalah adalah peluang. Masalah butuh sentuhan kewirausahaan untuk diubah menjadi peluang yang memberhasilkan, menguntungkan, dan memberikan kebermanfaatan. Masalah itu yang akan mengarakan dan mamandu kita untuk memodifikasi inovasi yang kita kembangkan, sehingga mampu menyelesaikan masalah itu dan berdampak untuk kehidupan banyak orang. 

Peluang dan masalah adalah stimulus kuat lahirnya ide-ide besar. Dalam hal ini, kemampuan kita membangun kesadaran atas masalah-masalah yang ada adalah penting. Peluang dan masalah itu menghantarkan kita untuk terus berpikir melahirkan gagasan-gagasan yang inovatif. Tapi ide itu murah, merealisasikannya yang mahal. Oleh karena itu, ide yang besar harus diikuti oleh kerja-kerja yang sistematis, terarah, terencana, dan mantap dalam implementasi. Berapa banyak diantara kita punya ide cemerlang, tapi tidak kita realisasikan, lalu melihat orang lain merealisasikannya dan membesarkan mereka. Akhirnya, kita berakhir tragis di kamar dengan tumpukan ide kita yang tidak terealisasi.

Peluang dan masalah adalah pintu awal lahirnya ide-ide besar yang mampu memaksa sejarah bertepuk tangan. Semua orang melihat masalah, tapi sedikit yang melihat peluang pada masalah yang ada. Dari orang-orang yang melihat peluang pada masalah, sangat sedikit yang bekera keras mewujudkannya dan membesarkan mereka.

2. Membentuk Tim

Sehebat, sekuat, dan secerdas apa pun Anda, Anda akan kalah dengan mereka yang bergotong royong bersama timnya. Kalau Anda bekerja seorang diri, mungkin mimpi dan cita-cita itu akan tercapai 10 tahun, tapi dengan memiliki 10 orang anggta Tim mungkin Anda bisa mempercepat hingga hanya 1 tahun. Oleh karenanya, bagi saya asset yang paling besar bukan tanah, bangunan, atau properti dari usaha-usaha kita, tapi yang paling penting adalah people. Oleh karena itu kita perlu mengasah kemampuan people management kita supaya semakin kuat dan strategis. Successful innovation is not a single breakthrough, it is a team sport. You can invent alone, but you can’t innovate alone.

3. Membangun Sistem

Jika baru memulai wirausaha sosial, mulailah dari hal yang sederhana. Pertama, tentukan metrik pengukuran atau parameter keberhasilan dalam wirausaha sosial Anda, lalu dorong pencapaian metrik tersebut melalui sistem reward dan punishment yang ada.

Hasil akhir dari sebuah sistem adalah sebuah budaya. Budaya itu ditentukan oleh leadership style dan management system yang digunakan. Pada saat membangun sistem mencobalah untuk selalu berpikir continuous improvement, berorientasi jangka panjang.

4. Menciptakan Aktivitas Ekonomi

Bagi wirausaha komersial atau wirausaha konvensional, menghasilkan uang adalah misi utama dan tujuan akhir dari sebuah cerita atau usaha. Setelah itu, ia akan berpikir memperbesar perusahaannya, membangun perusahaan baru sebagai mesin penghasil uang baru. Tapi tidak dengan wirausaha sosial, uang hanyalah proses yang harus dia lalui untuk memastikan dia memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan masalah yang ada.

5. Mencapai Visi

Secara sederhana mencapai visi ini dalam konteks kewirausahaan sosial harus mampu diterjemahkan pada pemberian nilai sosial kepada masyarakat. Secara praktis, nilai sosial ini harus mampu ditransformasi menjadi metrik yang dapat diukur. Sehingga pada akhirnya visi, nilai sosial, dan imetrik ini menjadi tujuan dari kewirausahaan sosial, begin with the end in mind.