Menurut Simorangkir (2016) dalam Jurnal Nurjanah et al (2018) laju urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia tercatat tercepat di Asia. Selama 60 tahun, populasi perkotaan di Indonesia meningkat rata-rata 4,4 persen (Harahap 2013). Adapun dampak negatif yang ditimbulkan minimnya lahan konservasi serta pengelolaan sarana dan prasarana kota tidak baik, turut menyumbang angka kerusakan sungai. Kondisi tersebut tidak lain juga terjadi di Kota Mojokerto dengan indikasi banjir, polusi udara, sebagai permasalahan lingkungan yang sangat mengganggu aktifitas fisik masyarakat.